Coolturnesia - Desa Torosiaje merupakan perkampungan suku Bajau yang berada di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Di desa yang berada di atas air ini terdapat sebuah kisah mengenai seorang pria yang menjadi ikon bahkan legenda, Sengkang itulah namanya.
Alkisah, di Torosiaje pernah lahir seorang bayi laki-laki yang kononnya kelahiran bayi tersebut bertepatan dengan atraksi akrobat di air laut. Setelah bayi tersebut berusia lebih dari empat tahun, ia sering mandi di laut dalam waktu yang cukup lama.
Hingga setiap harinya ia semakin tak ingin naik ke Rumah lagi. Hal ini terjadi sampai ia beranjak dewasa. Sengkang tumbuh menjadi seorang pria yang bisu dan tidak ingin bergaul dengan teman-temannya kecuali dengan laut.
Sesekali orang tua Sengkang berusaha membawa ia naik ke rumah, namun usaha itu sering juga gagal. Sejak hidup betah di dalam air laut, Sengkang pun tak mau mengenakan pakaian dan hal ini terkadang menjadi candaan teman-teman sebayanya.
Menginjak usia yang semakin dewasa (antara 35-38 tahun), Sengkang menjadi objek untuk para pengunjung yang berdatangan ke Torosiaje. Mereka tertarik karena mendengar banyak cerita tentang seorang Sengkang yang kononnya adalah manusia lumut.
Sebagian orang pun mengatakan bahwa tubuh Sengkang bersisik bak putra duyung. Karena tak mau mati penasaran, banyak orang berdatangan untuk mencari kebenaran dari cerita yang mereka dengar.
Sebenarnya Tubuh Sengkang bukanlah berlumut atau bersisik, hanya saja karena puluhan tahun hidup di dalam air laut, kulitnyapun mengalami luka-luka karena volume "pulp" (semacam jaringan pembuluh darah) sangat menurun.
Selain itu, tubuhnya pun sudah lama dan sering disengat oleh larva yang mengakibatkan kondisi ruam pada kulit.
Inilah yang sekilas terlihat seperti sisik dan berlumut. Pada situasi dan kondisinya saat itu, Sengkang adalah perenang nomor satu di Torosiaje. Bahkan mungkin di dunia.
Karena seumur hidupnya ia berada di dalam air laut dan berenang mengelilingi laut Torosiaje. Sengkang yang semasa hidupnya terus menjadi objek dan boleh dikatakan ikon Torosiaje, sering mendapat kunjungan dari berbagai wisatawan.
Akan tetapi sampai saat ini tak satupun gambar Sengkang nampak di internet. Pada tahun 2000, Sengkang menghembuskan nafas terakhirnya di dalam air laut. Menurut Duata/Sandro, selama ini ada Roh laut yang mendiami tubuh Sengkang sehingga ia mampu bertahan hidup di dalam air selama hidupnya. Ia pun meninggal karena Roh tersebut telah keluar dari tubuh Sengkang.
Sumber: https://bit.ly/33Deyui
Massa Aksi dan Pemkab Gorontalo Sepakati Solusi Pembayaran ADD