Coolturnesia – Gorontalo – Setelah berhenti beroperasi, pabrik cocopeat dan cocofiber di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Pohuwato, diharapkan dapat beroperasi kembali.
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, Sulardi, saat kunjungan kerja perdananya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Pohuwato. Belum lama ini.
Dalam dialog bersama dengan Kalapas Pohuwato, Tristiantoro Adi Wibowo, Sulardi menyampaikan pentingnya keberlangsungan kegiatan industri berbasis lingkungan tersebut, sebagai bagian dari program pembinaan keterampilan warga binaan.
“Pabrik cocopeat dan cocofiber memiliki potensi besar untuk memberikan keterampilan dan membuka peluang ekonomi bagi warga binaan. Saya berharap fasilitas ini bisa segera beroperasi kembali dan memberi manfaat positif bagi semua pihak,” ujarnya.
Ia berharap, rencana akan berjalannya kembali pabrik tersebut, ada peningkatan produktivitas yang lebih besar di sektor pembinaan kerja warga binaan.
"Kami mendukung Lapas Pohuwato untuk terus maju sebagai salah satu lapas yang produktif dan inovatif di bidang pembinaan keterampilan warga binaan," kata dia.
Kalapas Pohuwato, Tristiantoro Adi Wibowo, mengatakan, kesiapannya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk memastikan kelangsungan program ini bisa berjalan dengan baik.
“Kami sudah memiliki sumber daya, hanya tinggal memastikan apa yang menjadi kekurangan fasilitas dalam mengomersialkan kembali pabrik tersebut," ujar Adi Wibowo.(*)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah