Pameran Lukisan Virtual sebulan Penuh

Coolturnesia - Sebanyak 31 pelukis dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pameran lukisan secara virtual, yang digelar sebulan penuh pada Februari 2021. Ini adalah pameran yang keempat  kalinya, setelah dimulai bulan November tahun lalu.

Sebagai penyelenggara, pasarlukisan.com mengadakan pameran virtual ini sebagai solusi untuk membantu para pelukis, agar tetap dapat memamerkan karya-karya mereka di tengah pandemi. Pameran lukisan secara offline sudah tidak memungkinkan, karena para pelukis juga harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Sementara apabila dipaksakan untuk tetap menyelenggarakan pameran, resikonya tidak gampang menghadirkan kolektor dan apresiator lukisan ke ruang pameran.

“Jadi pameran virtual inilah solusi bagi para pelukis untuk tetap dapat memamerkan karya-karya mereka, dengan jangkauan pengunjung yang jauh lebih luas. Karena setiap lukisan yang dipamerkan ini kita promosikan di medsos dengan berbayar, dan yang membayar itu adalah para pelukis sendiri. Kami sifatnya memfasilitasi saja, membantu memasarkan yang tentu saja tidak terbiasa dilakukan para pelukis,” kata M. Anis, penanggung jawab pameran.

Menurutnya, respon para pelukis untuk mengikuti pameran ini sangat positif. “Peserta tidak saja dari kota-kota di Pulau Jawa, tetapi juga dari Kalimantan, Bali, Lombok dan Sumatera. Kami terbuka untuk pelukis dari mana saja,” tambahnya.

Ruslan, pelukis senior dari Kediri, Jawa Timur sangat mendukung pameran virtual itu.

“Saya sangat terbantu, karena itu saya ikut pameran ini sejak bulan Desember lalu. Alhamdulillah, beberapa lukisan saya akhirnya dikoleksi orang dari pameran ini. Sekarang saya sedang mengerjakan pesanan yang saya terima,” terang Ruslan.

“Tetapi tentu saja bukan karena terjual saya rutin ikut pameran virtual ini, ada yang lebih penting lagi, yaitu ada kegiatan apresiasi seni meskipun musim pandemi sangat mengancam kehidupan kita semua,” imbuhnya.

Karena dampak positif itu, Ruslan menganjurkan komunitasnya di Kediri untuk mengikuti pameran virtual tiap bulan ini.

Dari Sukabumi, Jawa Barat, salah seorang pelukis, Neng Susilawati menyatakan senang bisa mengikuti pameran virtual tersebut. Bulan Januari lalu dirinya ikut, dan sekarang ikut lagi.

“Sebelumnya saya juga pernah ikut pameran virtual yang diselenggarakan teman-teman  dari Bandung. Tetapi yang membedakan, pada pameran ini kami berbayar. Jadi ruang lingkup dan jangkauannya di medsos bisa jauh lebih luas,” kata Neng Susilawati.

“Pihak panitia tidak memungut komisi  sepeserpun dari karya yang terjual.  Masyarakat yang berminat dapat  berhubungan langsung dengan tiap pelukis, karena dicantumkan juga nomer kontak masing-masing pelukis. Cara pendaftaran juga tidak sesulit yang dibayangkan, seleksinya tidak seketat pameran-pameran  lain,  baik pameran langsung maupun online.  Sarana ini memberi semangat semangat kepada kami agar terus berkarya untuk  menyebarkan keindahan kepada masyarakat luas pada musim pandemi  covid ini,” tambahnya.

Ketiga puluh satu pelukis yang ikut “Virtual Joint Painting Exhibition in February 2021”  masing-masing adalah Caecilya Dewanti  (Bontang, Kaltim), Kelvinsen (Pontianak, Kalbar), Jean (Singkawang, Kalbar), Ni Wayan Supadmi (Lombok), Susilowati, Edi Cahyono (Banyuwangi), Susmiadi Zhoez (Jember), Maia , Rony Art,  Sadikin Pard (Malang), Ruslan,  Shohibuddin Rizal, Wahyudi Purniawan,  Munna Laili Didayana (Kediri), Aries Maulana,  Agung Suprianto (Blitar), Rudi Susanto,  Aris Arfan (Tulungagung), Triyoso Yusuf (Surabaya),  Darmawan (Mojokerto),  Nur Indrini (Solo), Jaka EsPe (Klaten), Herry Purwanto (Yogyakarta),  Sr. Laurensia SDP (Semarang), Tyas Febrian Rachman, Neng Susilawati, Joko Novinato,  Harry Kartini (Sukabumi),  Yoes Arwadinata (Bandung),  Sari Hendradi (Jakarta) dan  Ajeng (Lampung)-rls

0 Comments

Leave A Comment