Pemecahan Kendi Sebagai Tanda Pelepasan Ekspor Jagung. F. Humas BKHIT Gorontalo.

Coolturnesia - Gorontalo - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui  Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Gorontalo memfasilitasi ekspor jagung di Tempat Layanan Pelabuhan Laut Anggrek, Gorontalo Utara. Jagung pipilan itu sebanyak 6100 ton, dari target ekspor 50 ribu ton, dengan tujuan Filipina. Rabu, 29-05-24.

“Jagung dengan nilai ekonomis sebesar Rp24,9 miliar, sebelum diberangkatkan ke Filipina telah dilakukan serangkaian tindakan karantina. Hal itu untuk memastikan sehat dan aman sampai di negara tujuan,” ungkap Azhar Ismail, Kepala Karantina Gorontalo, melalui keterangan persnya, pada Kamis, 30 Mei 2024.

Rangkaian tindakan karantina menurut Azhar, meliputi pemeriksaan administrasi, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta pemberian perlakuan fumigasi.

Dikatakan Azhar, pihaknya memenuhi semua yang dipersyaratkan negara Filipina, diantaranya memberikan tindakan perlakukan fumigasi terhadap jagung tersebut sebelum diekspor.

“Fumigasi merupakan salah satu tindakan karantina, berupa pemberian perlakuan untuk menyucihamakan produk dari serangga maupun organisme pengganggu tumbuhan lainnya, sehingga jagung yang diekspor bebas dari serangga (Zero insect),” ujar Azhar.

Hal itu sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, bahwa salah satu tugas Barantin adalah mengawal serta memastikan agar kesehatan dan keamanan komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan yang dilalulintaskan harus dipenuhi, sehingga terjamin keberterimaannya di negara tujuan.

Lebih lanjut Azhar menjelaskan, selama ini pihaknya juga melakukan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergitas dengan entitas terkait serta memberikan percepatan layanan karantina.

“Hal ini dilakukan guna meningkatkan nilai daya saing komoditas ekspor hewan, ikan, dan tumbuhan di pasar internasional,” pungkas Azhar.

0 Comments

Leave A Comment