Coolturnesia - Gorontalo - konsumsi rokok, khususnya rokok kretek filter, menjadi salah satu pendorong kemiskinan di Provinsi Gorontalo. Baik di perkotaan maupun pedesaan, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar kedua pembentuk garis kemiskinan, setelah beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, jumlah penduduk Provinsi Gorontalo sebanyak 1.277.794 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.120.904 orang, berusia di atas 5 tahun.
Sesuai publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Gorontalo 2024 (hal 74), yang dipublikasikan BPS Provinsi Gorontalo, persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang merokok tembakau sebulan terakhir, sebesar 26,09%. Itu artinya sebanyak 26,09% dari 1.120.904 orang, atau sebanyak 292.443,85 orang adalah merokok.
Konsumsi rokok per orang di Provinsi Gorontalo cukup tinggi. Dalam satu minggu, konsumsi rokok mereka sebanyak 82,85 batang per orang. Jika diakumulasikan dalam satu tahun, seorang perokok mampu merokok sebanyak 4.308,20 batang rokok.
“Jika dihitung total konsumsi rokok tahunan oleh penduduk yang merokok, maka jumlahnya mencapai 1.259.906.594,57 batang rokok per tahun,” terang kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhammad Mukhanif.
Jika diasumsikan rokok seharga Rp5.000 mendapatkan tiga batang, atau satu batangnya 1.666 rupiah, bisa dibulatkan menjadi Rp1.600, uang yang dibakar untuk merokok di Provinsi Gorontalo mencapai Rp2.015.850.551.312,00 (lebih dari dua triliun rupiah). Jumlah uang yang cukup besar.(*as)
Pemkab Gorontalo Luncurkan Kartu E-Retribusi dan Kuliner Non Tunai