Kepala BSIP Provisi Gorontalo Berjabat Tangan Dengan Perwakilan Kementerian Pertanian Malaysia.

Coolturnesia - Gorontalo – Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menjadi tempat tujuan studi tiru Rombongan Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia.

Mohamad Kamal bin Abdul Kadir, Timbalan Ketua Pengarah, Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia mengatakan, kunjungan yang dilakukannya beserta rombongan, dalam rangka melihat bagaimana pengelolaan jagung yang dilakukan oleh BSIP dan petani di Gorontalo.

"Tujuan utama ialah untuk melihat bagaimana pembangunan jagung bijian atau makanan ternak untuk kita melihat bagaimana cara pengeluaran secara besar-besaran," ujar Kamal.

menurutnya, pemerintah Malaysia tertarik, bagaimana pengelolaan jagung di Provinsi Gorontalo, sehingga mampu mengekspornya. Terlebih pengelolaan jagung dilakukan oleh para petani, bukan pengusaha besar.

"Jadi inilah yang mau kita lihat kemudian mungkin bisa menjadi suatu panduan kepada kami untuk kami jalankan pada penanaman biji-bijian, sebab di negara kami masih pada tahap yang rendah," katanya.

Kamal mengungkapkan, di Malaysia kebutuhan makanan ternak semakin meningkat dari sisi jumlah dan harganya. Sehingga ia tidak ingin hanya bergantung pada impor.

"Kita membutuhkan satu kaidah penanaman yang sistematis dan strategis, supaya akhirnya kita bisa seperti Indonesia," ujar Kamal.

Menurut dia, kerja sama terkait pengelolaan jagung, akan dibahas dan dilakukan antara pihak Kementerian Pertanian Malaysia dan Indonesia. Sebab di tingkat itu, Menterilah yang menentukan.

Melihat situasi dan kondisi yang ada di Gorontalo, sebagai utusan dari Kementerian Pertanian Malaysia, ia akan memberikan informasi kepada pemerintahnya, tentang bagaimana Gorontalo mengekspor jagung.

"Ini sangat sesuai di Malaysia, kita punya perancangan lebih kepada pabrik-pabrik besar, tapi di Gorontalo dilakukan oleh petani," kata dia lagi.

sementara itu, Kepala BSIP Gorontalo Sumarni Panikkai mengatakan, Gorontalo sudah dikenal dengan jagungnya, jadi otomatis Malaysia memang melirik hal itu.

"Karena dari hasil diskusi kami, bahwa mereka di sana hanya perusahaan besar yang melakukan produksi jagung besar-besaran dan melihat bahwa di Gorontalo itu bukan perusahaan, tapi petani," kata Sumarni.

Dia mengaku siap mendukung pemerintah Provinsi Gorontalo, apa bila nantinya terjalin kerja sama terkait pengelolaan pertanian khususnya jagung, dengan pemerintah Malaysia.(*as)

0 Comments

Leave A Comment