Coolturnesia - Gorontalo - Tuntutan pembentukan pansus DPRD Kabupaten Gorontalo, terkait tuduhan pelecehan seksual yang diajukan Ivana Abdurrahman, sebagai yang mengaku korban, kembali bergulir.
Pada saat ditemui di Gedung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Gorontalo, Ivana mengaku kecewa terhadap kinerja Ketua dan anggota DPRD, yang telah satu setengah tahun ini, terus menjanjikan penyelesaian. Namun menurut Ivana, sampai saat ini, hal itu hanyalah janji-janji belaka tanpa realitas.
Dia hari ini, Senin 29/01/2024, mengaku diundang langsung ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam Te Ase, untuk menindak lanjuti masalahnya. Namun Ivana mengaku, setelah mendatangi DPRD Kabupaten Gorontalo, tidak ada penyelesaian seperti yang dia harapkan.
“Tidak ada semua itu, semuanya bohong,” kata Ivana kecewa.
“Kecewa saya, 1,5 tahun saya disandra loh,” imbuhnya.
Dia mengaku, dirinya meninggalkan forum saat Ketua DPRD, Syam T Ase, berbicara, karena pada rapat tersebut tidak ada solusi.
Sementara itu, ketua fraksi Golkar DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar Mangopa, menyatakan, kalau DPRD Kabupaten Gorontalo serius menyelesaikan Masalah tersebut, seharusnya mengundang semua anggota DPRD, tidak hanya Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo saja.
“Kalau memang semua sepakat, hadirkan semua anggota. Jangan yang lain mengambil keuntungan di sini, dan yang lain rugi dengan kehadiran Ivana,” kata Iskandar.
“Jangan sampai kehadiran Ivana jadi komoditas DPRD. Jangan pula hanya untuk memenangkan salah satu calon anggota legislatif, menghadirkan orang yang masalahnya belum selesai di DPRD, jangan kecewakan seseorang,” terangnya lebih lanjut sambil berharap.
Terkait pembentukan pansus DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar mengakui belum ada cerita dan penandatangan pembentukan Pansus di DPRD Kabupaten Gorontalo.
Sinergi Kuat Pemda dan Polri, Bupati Sofyan Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara ke-79 di Limboto