Coolturnesia - Gorontalo - Inflasi tahunan Provinsi Gorontalo masih tergolong tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, inflasi tahunan (year on year/ yoy) di provinsi itu, Juni 2024, senilai 3,93 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengungkapkan, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, masih pemberi sumbangan tertinggi pada inflasi Juni 2024, dibanding kelompok pengeluaran lainnya. Kelompok pengeluaran itu, memberikan andil sebesar 2,98% (you) dan mengalami inflasi senilai 8,56% (yoy).
“Beras (1.15%) menjadi komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di Provinsi Gorontalo. Disusul cabai rawit (0,66%), dan bawang merah (0,45%),” ungkap Mukhanif.
Sementara itu, kondisi cukup menggembirakan terjadi pada laju inflasi bulanan (month to month/m to m) di Provinsi Gorontalo. Inflasi di daerah itu terkendali baik. Tercatat inflasi bulanan Provinsi Gorontalo mengalami deflasi senilai 0,14%, tumbuh negatif.
Kondisi itu menggambarkan, dalam kurun Juni 2024, secara umum, harga-harga komoditas kebutuhan masyarakat turun, terutama pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, yang sangat tinggi pengaruhnya pada inflasi di provinsi tersebut.
“Kita mengalami deflasi yang lebih dalam dibanding deflasi pada level nasional (-0,08%),” ujar Hanief, sapaan Kepala BPS Provinsi Gorontalo itu.(*)
Sinergi Kuat Pemda dan Polri, Bupati Sofyan Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara ke-79 di Limboto