Bandar Udara Djalaludin Gorontalo.

Coolturenesia – Gorontalo – Hal yang tidak biasa terjadi pada perkembangan laju inflasi Gorontalo dalam kurun waktu Juli 2023. Jika biasanya Inflasi bulanan dipengaruhi inflasi pada bawang merah, rica (cabai rawit) dan tomat (Barito), namum pada Juli 2023, justeru angkutan udara dan nasi dengan lauk menjadi dua komoditas tertinggi penyumbang utama inflasi.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, naiknya harga tiket pesawat terbang dalam kurun waktu Juli menjadi penyumbang terbesar pada inflasi (0,12%). Nasi dengan lauk pauk mengalami kenaikan harga seebsar 0,12%. Disusul di tingkat ketiga komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai rawit senilai 0,11%. Sementara tomat malah mengalami deflasi cukup dalam, senilai 0,21 persen.

Satu hal yang cukup unik, dilihat dari kelompok pengeluaran, kelompak makanan, minuman dan tembakau yang biasanya mendominasi andil terhadap terjadinya inflasi, justeru mengalami deflasi senilai 0,14 persen.

“Harga tiket pesawat terbang, seperti harga-harga komoditas yang lain, sangat dipengaruhi supply and Demand,” terang Kepala BPS Provinsi Gorontalo.

“Di pertengahan Juli memang mobilitas orang menggunakan pesawat terbang cukup tinggi,” imbuh Mukhamad Mukhanif.

Hanief menjelaskan, meski harga tiket mengalami kenaikan, namun tidak bearti harganya mahal sekali. Namun menurtnya, karena kenaikan pada komoditas lain seperti cabai rawit dan bawang merah tidak lah setinggi kenaikan harga tiket pesawat, maka angkutan udara memberikan andil terbesar pada inflasi di Gorontalo.

Inflasi bulanan (month to month) di Gorontalo sebesar 0,25 persen. Itu terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli dibanding Juni 2023. BPS Provinsi Gorontalo Mencatat IHK juni 2023 senilai 113,64 menjadi 113,92 pada Juli 2023.(*as)

0 Comments

Leave A Comment