Kegiatan Muat Produk ekspor di Pelabuhan.

Coolturnesia - Gorontalo - Mengawali 2025 HS 44 atau kayu, barang dari kayu, mendominasi ekspor Provinsi Gorontalo ke luar negeri. Komoditas yang diekspor dari kelompok itu adalah pelet kayu (wood pellet).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, pelet kayu yang diekspor langsung dari pelabuhan di Gorontalo, senilai 2.791.823 dolar Amerika (US$). Dengan asumsi satu dolar Amerika senilai Rp16.400,- maka nilai ekspor wood pellet dalam rupiah senilai Rp45.785.897.200 atau lebih dari Rp45,78 miliar.

Adapun tujuan ekspor pelet kayu di awal 2025 itu adalah negeri matahari terbit, Jepang. Di mana volume pelet kayu yang diekspor seberat 20.370,17 ton.

“Ekspor pelet kayu stabil ya, mengirim ke Jepang atau ke Korea Selatan, bergantian dengan volume yang cukup besar,” terang Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.

Hanief menambahkan sejak 2024, secara volume maupun nilai, pelet kayu menduduki tingkat pertama terbesar, dari komoditas ekspor Gorontalo. Sementara jagung menduduki peringkat ketiga terbesar, setelah buah, biji/kacang yang diolah.

“Tiga negara tujuan ekspor terbesar pada Januari 2025, adalah Jepang di peringkat pertama, menyulus Jerman dan Ketiga Rusia,” ungkap Hanief.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, ikan dan udang/keping (HS03) dan kayu, bahan dari kayu (HS44) senilai US$2.827.574, diekspor ke Jepang. Kemudian buah, biji/kacang yang diolah diekspor ke Jerman dan Rusia. Di mana nilai masing-masing US$733.855 (Jerman) dan US$235.883 (Rusia).

Dengan demikian, total nilai ekspor Provinsi Gorontalo untuk Januari 2025, senilai US$5.003.323 atau Rp82.054.497.200 (US$1 = Rp16.400). Nilai itu dibandingkan Desember 2024 turun senilai 5,93% (Month to Month/ m-to-m) dan meningkat dibanding Januari 2024, senilai 23,34% (year on year/y-o-y), di mana saat itu total ekspor Gorontalo senilai US$4.056.504 atau Rp66.526.665.600 ((US$1 = Rp16.400).(*as)

0 Comments

Leave A Comment