Coolturnesia – Gorontalo – Sejumlah Warga Binaan (WB) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo yang beragama Kristen larut penuh hikmat mengikuti ibadah "Jumat Agung" atau memperingati kematian Yesus Kristus, di Gereja Getsemani yang berada di dalam Lapas itu. Jumat Pagi (07/04).
Ibadah Jumat Agung dipimpin Bapak Pendeta Fery Kuhe, S.Th dari GPIG Immanuel Gorontalo. Dihadiri oleh Petugas Lapas Gorontalo Cristian Ledy Mokoginta, selaku pimpinan jemaat Gereja Getsemani Lapas Gorontalo. Terlihat warga binaan Lapas Gorontalo sangat khusyu memperingati Jumat Agung itu.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo Indra S. Mokoagow, yang diwakili oleh Kasdin Lato selaku Kasi Binadik, ketika dimintai tanggapannya mengungkapkan, jajaran Lapas Gorontalo mengucapkan selamat merayakan Jumat Agung bagi umat kristiani yang merayakannya khususnya di Lapas Kelas IIA Gorontalo.
“Kami berharap agar perayaan Jumat Agung yang terpusat di Gereja Getsemani Lapas Gorontalo dapat berjalan secara tertib, dan bagi warga binaan dapat memetik hikmah dari sebuah perayaan Jumat Agung ini," ungkapnya.
Sementara itu Cristian Ledy Mokoginta mengungkapkan, dalam perayaan Wafatnya Isa Al-Masih yang dikenal dengan perayaan Jumat Agung tentunya seluruh umat Kristiani akan mendatangi gereja untuk berdoa dan mengikuti acara kebaktian yang meliputi pembacaan Al-Kitab, khotbah, hingga doa dan hymne nyanyian.
“Momen ini juga menjadi waktu yang baik untuk memanjatkan doa dan pengharapan, yang pada kali ini dipimpin oleh Pdt. Fery Kuhe. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jemaat karena pelaksanaan kegiatan berlangsung khusyu dan tertib," ungkapnya.
Dalam isi khotbahnya, Pdt. Fery Kuhe mengatakan, mengenai peristiwa kematian Yesus di kayu salib, sudah membuktikan kepada umat manusia tentang sebuah penebusan, perdamaian dan juga mengkuduskan dan mendamaikan manusia.
“Saya berharap, warga binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo, semakin bertumbuh dan kuat di dalam iman serta mampu dalam menghadapi setiap masalah hidup yang dihadapi," katanya.
Sementara itu Max Megi, mewakili warga binaan yang beragama Kristen, mengucapkan terima kasih kepada pihak lapas yang telah memfasilitasi perayaan jumat agung.
“Melalui moment ini tentunya kami merasa bahagia karena di dalam Lapas merasa tidak sendirian dan memiliki saudara, yang memberikan mereka kekuatan dan ketabahan selama berada di Lapas Kelas IIA Gorontalo," ungkapnya.(*as/rls)
Pemkab Gorontalo Luncurkan Kartu E-Retribusi dan Kuliner Non Tunai