Coolturnesia - Gorontalo - Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pohuwato, manfaatkan Cocofiber atau sabut kelapa menjadi bahan baku kursi sofa.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Fery Utiarahman mengatakan, pembinaan kemandirian bagi narapidana itu memanfaatkan sumber daya alam lokal secara kreatif, mereka memanfaatkan cocofiber atau sabut kelapa sebagai bahan baku utama.
"Ini bukan hanya memberikan keterampilan baru kepada narapidana, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi limbah kelapa yang biasanya dibuang begitu saja," kata Fery. Ribu (20/3/24).
Ia menyampaikan, memberikan keterampilan kepada narapidana, program itu juga memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Limbah kelapa yang sebelumnya menjadi masalah lingkungan, kini dimanfaatkan secara produktif menjadi bahan baku untuk kursi sofa.
"Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pohuwato, Irman Jaya mengungkapkan, dengan adanya pembinaan itu, diharapkan narapidana dapat meningkatkan kemandirian mereka secara ekonomi, setelah bebas dan juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program seperti ini guna memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi narapidana, masyarakat, dan lingkungan sekitar," ujar Irman.
Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pembinaan kemandirian narapidana di Lapas Pohuwato.
"Kami percaya bahwa memberikan kesempatan kepada narapidana untuk belajar keterampilan baru tidak hanya membantu mereka dalam persiapan untuk kembali ke masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada upaya pembinaan dan reintegrasi sosial," katanya.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal, seperti cocofiber atau sabut kelapa, kami tidak hanya membantu narapidana untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi, tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya pelestarian lingkungan.
"Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lainnya di seluruh Indonesia untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam pembinaan narapidana," pungkas Irman.
Pemkab Gorontalo Luncurkan Kartu E-Retribusi dan Kuliner Non Tunai