Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Didampingi Menteri Perhubungan (Kanan) dan Menerti PUPR (Kiri) Saat Meresmikan Bandara Panua Puhuwato.

Coolturnesia - Gorontalo - Mengenakan kopiah karanji khas Gorontalo, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara (Bandara) Panua, di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato. Didampingi Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Penjabat Gubernur Gorontalo, serta Bupati Pohuwato, Jokowi mendorong tuas untuk membunyikan sirine, sebagai pertanda peresmian Badara itu.

Sebelumnya Jokowi mendarat di Bandara Panua sekira pukul 07.51 Wita, dengan menumpangi pesawat CitiLink bertipe ATR 72-600 dari Bandara Djalaluddin Gorontalo. Presiden sempat meninjau fasilitas yang ada di Bandara tersebut, sembari mendengarkan penjelasan dari Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. 

Presiden Jokowi menegaskan, sebagai negara besar dengan lebih dari 1700 pulau, keberadaan bandara sangat penting. Selain sebagai jembatan penghubung dari satu tempat ke tempat lain, sebagai sarana bersaing dengan negara lain. Kecepatan mobilitas orang dan logistik lebih baik lagi merupakan kunci. Sehingga perputaran ekonomi bisa semakin berkembang.

“Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara cepat mengalahkan negara lambat. Oleh sebab itu kita perlu cepat,” tegas Jokowi.

“Saya senang alhamdulilah Bandara Panua di Pohuwato ini telah selesai. Tadi Pak Menteri Perhubungan bilang menghabiskan Rp473 miliar. Ini duit semua. Gede banget,” sambungnya..

Mesti terlihat puas dengan kondisi Bandara Panua, Mantan Wali Kota Solo itu menilai, panjang landasan yang hanya 1.200 x 30 meter masih sangat pendek. Ia meminta Menteri Perhubungan memperpanjangnya, agar bisa didarati pesawat jenis lain.

“Saya lihat 1.200 itu nanggung didarati ATR full enggak bisa. Oleh sebab itu, saya perintah runway-ya harus ditambah. Paling lambat tahun depan kalau bisa tahun ini. Insyaallah,” pinta Presiden.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya menyebut Bandara Panua Pohuwato merupakan bandara ke-25 dari 27 bandara yang dibangun. Bandara yang dibangun sejak tahun 2015 itu menelan anggaran Rp437,4 miliar.

“Ini adalah salah satu legacy dari Bapak Presiden yang selalu memberikan arahan kepada kami, untuk membangun bandara di semua pelosok tanah air. Kami laporkan juga anggaran untuk membangun di sini tidak kecil yaitu Rp437 miliar, karena tanahnya relatif tidak bagus sehingga kita perlu melakukan improvement dari tanah ini” tutur Budi.

Bandara Panua memiliki sejumlah fasilitas penting di antaranya landasan pacu sepanjang 1200m x 30m, taxiway 15m x 170m serta apron 110m x 70m. Gedung terminal berukuran 990m² dengan pesawat terbesar yang bisa terbang dan mendarat adalah jenis ATR 72-600.

Pembangunan Bandara Panua dimulai 2015 dan benar-benar rampung 2024. Bandara perintis itu menelan biaya keseluruhan sebesar Rp437,4 miliar. Di mana sebagian di antaranya dibiayai melalui mekanisme Surat berharga Syariah Negara (SBSN).

Sebelum diresmikan Presiden Jokowi, penerbangan perintis perdana dari dan ke Bandara Panua sudah dilakukan tanggal 18 Februari 2024. Pesawat DHC-6 Twin Otter milik maskapai SAM Air sukses mendarat dan terbang dengan rute Gorontalo – Pohuwato – Palu pulang pergi.

0 Comments

Leave A Comment