Coolturnesia – Jakarta – Segenap jajaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, diajak untuk berjuang bersama sebagai satu tim yang solid, dalam merancang langkah-langkah besar bagi masa depan komunikasi dan digital Indonesia. Peringatan ke-96 Sumpah Pemuda menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dan visi.
“Saya ingin momen Sumpah Pemuda ini bukan sekadar formalitas, melainkan kesempatan untuk mengenal satu sama lain dan bekerja sebagai satu tim yang solid. Kita harus merancang langkah-langkah besar demi masa depan komunikasi dan digital Indonesia,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam Upacara Peringatan ke-96 Hari Sumpah Pemuda, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat. Senin 28 Oktober 2024.
Menurut Meutya, upacara itu merupakan kesempatan perdana untuk memperkenalkan dirinya beserta dua Wakil Menteri, yaitu Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, kepada seluruh sivitas Kementerian Komdigi, setelah dilantik pada 21 Oktober 2024 lalu.
Meskipun baru menjabat sebagai Menteri, Meutya menegaskan, dia bukanlah sosok baru di lingkungan Kementerian Komdigi. Dia memiliki latar belakang sebagai jurnalis, sama seperti Wamen Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo. Kariernya di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), juga memiliki hubungan erat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu.
“Jadi, saya bukan orang baru di keluarga besar Kementerian Komunikasi dan Digital,” tegasnya.
Dengan latar belakang tersebut, Menkomdigi dan kedua Wamen memastikan siap berjuang bersama seluruh sivitas kementerian dalam mewujudkan langkah besar tersebut. Perjuangan melalui transformasi pemerintahan dan perubahan nomenklatur kementerian akan terus dilakukan demi Indonesia yang lebih baik.
“Kami adalah pejuang-pejuang sebelumnya di tempat kami masing-masing. Jadi, bapak ibu (sivitas KemenKomdigi), mari kita anggap Sumpah Pemuda ini sebagai langkah perjuangan pertama. Kita tidak akan berjuang sendiri, tetapi bersama-sama,” kata Menkomdigi.
Lebih lanjut, Meutya menjelaskan dua agenda besar yang harus segera dijalankan Kementerian Komdigi untuk mewujudkan langkah tersebut. Agenda pertama adalah transformasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, yang merupakan agenda internal.
Tantangan itu diakui tidak mudah dan memerlukan kerja keras dari seluruh pegawai, baik jajaran pejabat maupun staf Kementerian. Namun, ia optimis bahwa sivitas Kementerian Komdigi dapat melalui transformasi itu dengan baik, mengingat pengalaman sebelumnya dalam berbagai transformasi, mulai dari Departemen Penerangan hingga menjadi Kementerian Kominfo pada 2001, dan kini bertransformasi menjadi Kementerian Komdigi.
“Transformasi ini tidak mudah, tentu ada tantangan yang tidak terduga, tetapi kita bisa melakukannya bersama. Saya mendapat mandat dari Presiden dan dukungan kabinet untuk memimpin transformasi ini, mengambil langkah tegas yang diperlukan agar agenda ini dapat berjalan,” tutur Menkomdigi.
Agenda kedua atau agenda eksternal adalah memanfaatkan teknologi untuk memberikan manfaat nyata dan membantu masyarakat dalam berinovasi di tengah tantangan perkembangan dunia digital yang pesat. Kementerian Komdigi memiliki peran penting dalam menyediakan ruang digital yang aman, terpercaya, serta membangun ekosistem yang inklusif dari Sabang hingga Merauke melalui literasi digital dan pemerataan akses internet, khususnya di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).
“Pembangunan infrastruktur digital harus menyentuh daerah 3T agar semua pemuda dapat berpartisipasi,” pungkas Menkomdigi, sejalan dengan semangat persatuan dalam Sumpah Pemuda.(*sumber infopublik.id)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah