Coolturnesia – Gorontalo – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo memberikan bantuan bagi korban banjir, sebagai wujud dari keperdulian terhadap korban bencana alam di Provinsi Gorontalo. Penyaluran bantuan tersebut, dilakukan berdasarkan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Gorontalo melalui Baznas Provinsi Gorontalo dan Hebitren Gorontalo.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Kepala Kantor Bank Indonesia Gorontalo, Dian Nugraha, kepada Baznas Provinsi Gorontalo dan Hebitren, dilakukan di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, disaksikan Penjabat Gubernur Gorontalo, Penjabat Wali Kota Gorontalo, dan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo. Selasa pagi, 30 Juli 2024.
Bantuan yang diserahkan beras, paket seragam sekolah, selimut, alas tidur dan beberapa keperluan lainnya. Bentuk bantuan didominasi berupa beras, karena beras merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya para korban banjir. Bantuan itu juga merupakan upaya pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo, dengan menjaga daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
“Kami berharap, bantuan ini dapat turut meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir,” ujar Dian Nugraha ditemui usai acara penyerahan.
Dian menambahkan, meski banjir yang terjadi dinilainya menimbulkan dampak secara ekonomis, dan mempengaruhi perekonomian di Provinsi Gorontalo, namun dia optimis, kepedulian bersama, baik pemerintah, instansi vertikal dan seluruh pihak terkait, perekonomian di Provinsi Gorontalo segera pulih, bahkan meningkat.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, mengapresiasi langkah Bank Indonesia memberikan bantuan bagi korban banjir, yang menurut Rudy, sebagai bentuk keperdulian Bank Indonesia terhadap korban banjir di Provinsi Gorontalo. Rudy juga berharap seluru bantuan tersebut dapat disalurkan dengan baik dan bermanfaat bagi korban banjir.
Hal senada diungkapkan Pj. Wali Kota Gorontalo, Ismail Majid. Dia mengungkapkan jumlah masyarakat Kota Gorontalo yang terdampak banjir sebanyak 21 ribu jiwa.
Pada kesempatan itu Pj. Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, mengungkapkan, setelah masa tanggap darurat bencana resmi dihentikan, terhitung mulai 30 Juli 2024, dimulai masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Di mana pemerintah mulai melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan akibat banjir.(*as)
Nasib Tenaga Honorer Non-Database di Kabupaten Gorontalo Disorot, DPRD Desak Pemerintah Cari Solusi