Coolturnesia - Gorontalo - Dalam rangka memperluas wawasan, menyamakan presepsi, dan meningkatkan keterlibatan seluruh elemen TPID, pemerintah daerah, instansi vertikal, akademisi, serta pelaku usaha di Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Gorontalo dalam mewujudkan inflasi daerah yang rendah dan terkendali, diperlukan wadah diseminasi.
Sehubungan dengan itu, Pemerintah, Kantor Perwakilam Wilayah (KPwBI), Kantor Wilayah DJPb, dan ISEI Cabang Provinsi Gorontalo menyelenggarakan forum diseminasi bertajuk Gorontalo Economic Outlook dengan tema “Sinergi Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Daerah Melalui Penguatan Kelembagaan dan Integrasi Neraca Pangan”. Selasa, (07/11). Dilaksanakan di Ballroom Lt.4 KPwBI Provinsi Gorontalo.
Kegiatan itu dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Forkopimda Provinsi Gorontalo, Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah, OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pimpinan Instansi Vertikal, ISEI Cabang Gorontalo, Pelaku Usaha, Pimpinan Media, Akademisi, dan Klaster Binaan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo.
Kegiatan itu menghadirkan tiga narasumber eksternal di antaranya Direktur Operasional dan Bisnis & Bisnis PT Food Station Tjipinang Jaya, Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Gorontalo, Ketua ISEI Cabang Gorontalo. Dipandu oleh moderator Ketua Bidang Fiskal dan Moneter ISEI Cabang Gorontalo.
Pj. Sekretaris Daerah Gorontalo yang menyampaikan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, selain mengembangkaan sektor pertanian, pemerintah juga perlu membangun sektor alternatif lainya. Seperti perikanan, kehutanan, dan perdagangan.
Selanjutnya Budianto Sidiki juga menyampaikan apresiasi kepada KpwBI Provinsi Gorontalo, sebagai strategic adviser pemerintah Provinsi Gorontalo, yang telah berperan nyata dan aktif dalam upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo.
Apresiasi juga diberikan kepada OPD Provinsi dan Kab/Kota, Pimpinan Lembaga Vertikal, Organisasi, Akademisi dan Pelaku Usaha yang turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk menjadi ajang penataran gagasan pengendalian inflasi sebagai bagian dari langkah-langkah taktis TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Gorontalo dalam upaya meningkatan kapasitas SDM, merumuskan program unggulan, serta menjaga kestabilan inflasi, khususnya pangan dalam kerangka 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif).
Dalam kesempatan itu Dian Nugraha mengajak pemerintah daerah, instansi vertikal, pelaku usaha, dan seluruh masyarakat untuk terus bersinergi dalam mengendalikan inflasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi di mana selain membahas terkait dinamika perekonomian nasional, regional, dan lokal Provinsi Gorontalo, juga terdapat pemaparan hasil joint research antara BI bersama dengan ISEI Cabang Gorontalo, dengan judul “Mekanisme Rantai Pasokan, Determinan Pembentukan Harga, dan Pembuatan Neraca Pangan Komoditas Beras dan Cabai Rawit di Provinsi Gorontalo”.
Pembahasan mengenai beras dan cabai rawit itu menjadi penting sebab kedua komoditas tersebut merupakan dua komoditas yang termasuk dalam penyumbang inflasi tertinggi di Gorontalo. Kegiatan ditutup dengan seremonial peresmian Halal Center Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan penyerahan plakat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo atas kontribusi aktif dalam menjadi strategic adviser kebijakan ekonomi daerah.(*as/rls)
Sinergi Kuat Pemda dan Polri, Bupati Sofyan Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara ke-79 di Limboto