Pohon Cabai Rarit di Salah Satu Lahan Warga.

Coolturnesia – Gorontalo – Mengatisapi tingginya harga cabai rawit di pasar, kelompok tani sehati, Desa Leboto, Gorontalo Utara, menanam bibit cabai rawit, di sebuah lahan tak terpakai di desa tersebut. Jamak terjadi di Gorontalo, cabai rawit atau rica, menjadi salah satu bahan pangan yang paling dicari masyarakat. Pasalnya cabai rawit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari menu wajibnya setiap hari. Belum tingginya permintaan cabai rawit dari luar Gorontalo. Sehingga sering kali harganya begitu melangit dan mampu menggeret naiknya inflasi di Gorontalo.

Upaya kelompok itu disambut baik Pemerintah Desa Leboto, khususnya oleh Kepala Desanya, alvian M. Ali, di samping menyediakan cabai rawit sendiri, dan meningkatkan perekonomian warganya. Selain itu, upaya menanam cabai rawit juga menjadi langkah nyata pemerintah desa, mendukung ketahanan pangan nasional.

Kepala desa yang akrab dipanggil ayahanda tersebut menargetkan, dapat menanam bibit cabai rawit di atas lahan seluas 16 hektar. Di mana kebutuhan satu hektarnya 15 -20 ribu bibit. Menurut pengakuan ayahanda, saat ini, Kelompok Tani Sehati baru mampu menumbuhkan bibit cabai rawit sebanyak 200 ribu buah. Untuk memenuhi targetnya itu, masih diperlukan banyak bibit cabai rawit siap tanam.

Untuk mendukung pembiayaan proyek percontohan itu, diakui ayahanda Alvian, pemerintah desa telah menganggarkan dana yang bersumber dari dana desa, yang jumlahnya cukup lumayan.

“Untuk mendukung upaya penanaman bibit cabai rawit di Desa Leboto ini, kami telah menyediakan anggaran senilai 50 juta rupiah, yang digunakan untuk menyediakan sarana dan prasaran penanaman cabai rawit,” akunya.

“Sedangkan untuk dukungan jasa, kami siapkan anggaran desa senilai 30 juta rupiah,” imbuhnya

Dengan dibuatnya lahan cabai rawit percontohan oleh Kelompok Tani Sehati, ayahanda berharap hasilnya dapat meningkatkan ekonomi warganya, serta mampu menjaga ketahanan pangan di desanya. Khususnya cabai rawit. (*as)

0 Comments

Leave A Comment