Coolturnesia – Gorontalo – Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo kembali menggelar pelatihan, terkait meningkatkan daya tarik objek wisata dan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola serta stakeholder pariwisata di Kabupaten Gorontalo. Pelatihan bertema “Peningkatan Inovasi dan Higenitas Sajian Kuliner” itu, merupakan pelatihan ketujuh, atau terakhir, dari rangkaian pelatihan pariwisata tersebut. Kamis, 14 November 2024.
Pelatihan yang digelar di salah satu hotel di Kota Gorontalo itu, dibuka langsung Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe. Menurut rencana, pelatihan inovasi dan higenitas kuliner itu, dilangsungkan selama empat hari, 14 – 17 November 2024.
Khusus terkait pelatihan ketujuh kali ini, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Rita Idrus, mengungkapkan, pelatihan kali ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengusaha/pengelola kuliner dalam meningkatkan inovasi dan higenitas, agar produk mereka berkulitas serta memiliki nilai jual.
“Sasaran pelatihan, para peserta diharapkan mengetahui dan memahami standar nasional serta internasional tentang higenitas kuliner,” ujar Rita Idrus.
Sementara itu, Pjs. Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe, sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan, seluruh peserta pelatihan semestinya bersyukur telah diberikan kesempatan mengikuti pelatihan. Pasalnya menurut Syukri, tidak semua pelaku usaha kuliner memperoleh kesempatan mendapat tambahan ilmu terkait inovasi dan higenitas kuliner.
Syukri menyatakan, pelatihan terkait peningkatan daya tarik dan sumber daya manusia pelaku pariwisata itu, merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah dalam sektor yang mampu memberikan efek luas bagi masyarakat. Di mana ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dia berpesan, kaitannya dengan menarik minat orang dari luar Gorontalo datang dan berwisata di Gorontalo, khususnya di Kabupaten Gorontalo, pelaku usaha kuliner sebisa mungkin berinovasi memproduksi makanan khas Gorontalo, yang unik, berbeda dengan makanan daerah lain. Sehingga mampu menarik konsumen dari luar Gorontalo.
“Kita harus selalu berinovasi, konsisten, dan menjaga mutu produk kuliner. Kalau produk kita tidak higienis dan tidak bersih lingkungannya, apapun makanan yang kita sajikan tidak akan menari. Pada akhirnya daya tarik wisata tidak maksimal,” ujar Syukri Botutihe.
Dari seluruh rangkaian pelatihan peningkatan daya tarik dan sumber daya manusia pengelola objek wisata, berjumlah 280 orang. Di mana setiap angkatan pelatihan diikuti oleh 40 pelaku pariwisata. Tema pelatihannya juga beragam, seperti tentang keamanan dan keselamatan di objek wisata, inovasi dan higienis sajian kuliner, serta pemasaran digital pariwisata.
Untuk memberikan pelatihan tersebut, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupten Gorontalo menghadirkan narasumber dengan berbagai latar belakang, seperti akademisi, ahli pemasaran digital, dan praktisi pariwisata.(*)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah