Nilai Tukar Petani Maret 2024 di Provinsi Gorontalo Terendah di Pulau Sulawesi. Sumber BPS Prov. Gorontalo.

Coolturnesia - Gorontalo - Harga beras di pasaran yang cukup tinggi, bahkan menjadi penyumbang utama inflasi bulanan dan juga inflasi tahunan di Provinsi Gorontalo, idealnya Nilai Tukar Petani (NTP) di provinsi itu juga meningkat, pasalnya pertanian menjadi lapangan usaha terbesar yang mendominasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo. Nyatanya jauh panggang dari api. NTP Maret 2024 justeru merosot cukup dalam.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, NTP Februari 2024 senilai 112,75, jauh lebih tinggi dibanding Maret 2024 senilai 107,94, sehingga NTP di Provinsi Gorontalo turun senilai 4,26 Persen.

Lebih ironis lagi, NTP ditinjau dari sub-sektor pertaniannya, NTP pada tanaman pangan di mana beras bernaung, justeru mengalami penurunan terbesar. Di mana pada subsektor tanaman pangan, NTP Februari 2024 senilai 117,89, turun cukup dalam pada Maret 2024 senilai 106,58, atau merosot sedalam 9,6 persen.

Anomali tersebut, menurut Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif, tingginya harga beras berbanding terbalik dengan harga jagung. Ketika harga beras naik, harga jagung mengalami penurunan yang cukup tajam.

“Kenaikan harga beras belum menutupi penurunan harga jagung di Gorontalo,” uangkap Mukhanif.

Dia melanjutkan, di Provinsi Gorontalo porsi atau jumlah petani jagung lebih besar dibandingkan jumlah petani padi. Baik itu jumlah petaninya maupun volume hasil pertanian yang dihasilkan.

“Petani jagung itu dominan sekali di Provinsi Gorontalo. Bahkan Gorontalo menjadi provinsi di mana pertanian tanaman pangan, yang proporsinya didominasi petani jagung, tertinggi di Indonesia,” terangnya.

Sehingga menurut Mukhanif, fluktuasi harga beras kurang berpengaruh terhadap NTP di Gorontalo. Namun Fluktuasi harga jagung akan sangat berpengaruh.

Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2024 senilai 107,94 menjadi nilai NTP terendah di Pulau Sulawesi.(*as)

0 Comments

Leave A Comment