Maskot pariwisata Kabupaten Gorontalo, Ti Mopobibi saat tampil dipembukaan festival pesona danau limboto 2019. (Foto: Coolturnesia)

Coolturnesia - Perhelatan Festival Pesona Danau Limboto 2019 telah resmi dibuka, Sabtu (21/9) malam di halaman kantor Bupati Gorontalo. Iven pariwisata andalan Kabupaten Gorontalo ini akan berlangsung mulai dari tanggal 21-25 September 2019.

Berbagai kegiatan pariwisata akan tersaji dalam iven tahunan ini. Mulai dari Goyang Mopobibi, Camping Ground di hutan pinus Dulamayo, Kompetisi Band, Fun Run 5k, Fun Bike, Lomba Foto Burung Migran dan pemilihan putra-putri terbaik Kabupaten Gorontalo atau Nou dan Uti 2019.

Festival Pesona Danau Limboto tahun ini merupakan yang keempat kalinya digelar di Kabupaten Gorontalo setelah pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 lalu.

Meski kondisi Danau Limboto hingga kini masih memprihatinkan, namun Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menganggap festival pesona danau limboto merupakan upaya pemerintah daerah mempromosikan dalam hal penanganan danau.

"Secara bertahap pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo dan provinsi Gorontalo bahkan nasional sementara menangani masalah (danau)," kata Nelson.

Pada 31 Agustus 2019 lalu, Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo meresmikan logo dan maskot pariwisata kabupaten Gorontalo, yakni Ti Mopobibi.

Ti Mopobibi; Maskot Pariwisata Kabupaten Gorontalo terinspirasi dari salah satu burung migran yang ada di danau limboto.

"Maskot itu salah satu burung migran di danau limboto, tapi kami tidak secara spesifik menyebut nama burungnya karena banyak jenisnya," ujar Yursran Lapananda, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo.

Yusran menyebut pemilihan burung migran tersebut selain mencerminkan identitas dari kabupaten Gorontalo, juga karena banyaknya burung migran yang datang ke danau Limboto setiap bulan September. 

"Burung migran adalah ikon pariwisata kabupaten Gorontalo yang datang hanya di bulan September, karena itu juga iven festival pesona danau limboto dilaksanakan bulan September," tambah Yusran.

Dilihat dari penampilannya, "Ti Mopobibi" mengenakan pakaian yang mewakili adat Gorontalo. Menggunakan upia (Kupiah) karanji, dan baju takowa yang merupakan identitas dari Gorontalo.

"Ada. Pasti ada hubungannya dengan warna adat Gorontalo," kata Yusran.

Disinggung mengenai penggunaan maskot "Ti Mopobibi" dalam setiap iven pariwasata kedepan, Yusran berharap maskot ini akan terus digunakan sebagai ajang promosi pariwisata Kabupaten Gorontalo.

Lebih jauh lagi, dipilihnya burung migran sebagai maskot pariwisata kabupaten Gorontalo diharapkan kesadaran masyarakat umum untuk menjaga burung migran dari kepunahan akibat dari perusakan habitat.

 

0 Comments

Leave A Comment