Jambore Fotografi Gorontalo

Coolturnesia - Melalui Jambore Fotografi Gorontalo (JFG) ke-IX, Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) mengajak warga Gorontalo untuk mengenal kota lama Tapa di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Ketua MFG Melky Amu mengatakan jika kegiatan tersebut akan digelar pada 12-21 Desember 2019 yang diisi dengan berbagai acara.

"Melalui JFG kita ingin mengingat kembali keberadaan masa lalu Tapa sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, MFG menggelar Jambore Fotografi Gorontalo disana," ujarnya.

Street Hunting akan digelar pada 12 Desember di bundaran Tapa, pada tanggal 14 Desember akan dilakukan workshop fotografi di gedung aula Kecamatan Tapa, culture dan heritage photohunt pada 15 Desember di kompleks lapangan Ippot dan modeling photoshoot di pemandian Meranti pada 21 Desember.

Sebelumnya, pembina MFG Rosyid Azhar menjelaskan jika Tapa memiliki sejarah panjang, terutama yang berkaitan dengan keberadaan masyarakat dan kerajaan Bulango.

Ia menjelaskan jika Tapa pernah menjadi pusat kerajaan Bangsa Bolango, sebuah suku yang pengembara. Dalam hasil riset Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, sebelum Bangsa Bolango menetap di Tapa, mereka tercatat dari Batang Dua sebelum menyeberang ke Pulau Lembeh dan meneruskan perjalanan ke sejumlah daerah ke arah barat.

"Perjalanan panjang tersebut memakan waktu ratusan tahun, di Gorontalo mereka mengembangkan kekuasaannya dengan membangun wilayah Tapa sebagai pusat pemerintahan," ungkap Rosyid.

Pemimpin Bolango dikenal sebagai orang yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyebarkan Agama Islam. Kuatnya tekanan kolonialisme Belanda membuat mereka meninggalkan Tapa, eksodus ke wilayah timur sebelum menetap di wilayah Bolaang Mongondow Selatan.

"Perjalanan panjang Bangsa Bolango meninggalkan jejak linguistik di sejumlah wilayah di pesisir utara lengan utara Pulau Sulawesi. Kisah bangsa ini tentu beragam versi, termasuk dari tokoh adat atau lainnya," pungkasnya.

0 Comments

Leave A Comment