Coolturnesia - Gorontalo - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Gorontalo (Dekranasda) Fima Agustina Ismail Pakaya mengakui, masih ada kesenjangan pendapatan antara pengrajin karawo, dengan pengusaha yang menjual kain karawo produksi pengrajin. Dia mencontohkan, kain karawo yang bisa dijual seharga jutaan rupiah, namun pengrajinnya dibayar hanya 200 ribu rupiah.
“Memang di lapangan kita lihat masih ada ketimpangan, masih ada kesenjangan. Orang menjual sekian juta, tetapi ambil dari masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah,” terang Fima Agustina.
Menyadari hal tersebut dan melihat kenyataan tingkat kesejahteraan pengrajin karawo belumlah semestinya, Fima bersama pengurus Dekranasda lainnya berupaya meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu upayanya dengan mendirikan koperasi bagi para pengrajin karawo. Di mana nantinya para pengrajin tersebut bisa mengambil kain dan benang untuk mengarawo, dan hasilnya bisa dijual ke koperasi.
“Kami dari Dekranasda berkomitmen untuk ikut meningkatkan kesejahteraan para pengrajin karawo,” ujarnya.
Dia menegaskan, bagi pengrajin yang bisa mengambil bahan dan benang dari koperasi, dengan tegas Fima mengatakan, mereka harus menjadi anggota koperasi terlebih dahulu.(*as)
Pemkab Gorontalo Luncurkan Kartu E-Retribusi dan Kuliner Non Tunai