Coolturnesia – Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Gorontalo periode Agustus 2024, lebih tinggi dari pada Juli 2024. NTP naik senilai 2,60%, dari 107,15% di Juli, naik menjadi 109,94% pada Agustus 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provisi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, dalam rilis rutin berita resmi statistik. Senin, 02 September 2024. Rilis diselenggarakan di Aula Kantor BPS Provinsi Gorontalo.
“Kenaikan NTP di Gorontalo merupakan kenaikan tertinggi di Indonesia,” ungkap Hanief.
Kenaikan tersebut didorong naiknya harga hampir di seluruh subsektor pertanian, terutama harga jagung, gabah dan cabai rawit. Menurut subsektor pertanian, hortikultura menjadi subsektor dengan kenaikan NTP tertinggi. Di mana pada Juli 2024 senilai 152,95, naik cukup signifikan selama Agustus 2024, senilai 177,78, atau terjadi kenaikan 16,24%.
Sementara itu sebaliknya, NTP perikanan mengalami penurunan. Dari 96,81 pada Juli, menjadi 94,41, atau turun senilai 2,48%.
“Di perikanan, ini mungkin yang masih menjadi PR, karena sulit sekali memang menembus angka 100, maknanya impas, di mana nilai yang diterima petani sama dengan yang dikeluarkan petani,” terang Hanief.
Meski perubahannya tertinggi di Indonesia, namun NTP Gorontalo masih berada di bawah NTP Nasional. Di mana NTP Nasional senilai 119,85%.(as)
KPU Kabupaten Gorontalo Ikuti Rapat Pleno Terbuka Rekapituasi Perhitungan Suara Pilkada