Coolturnesia - Gorontalo - Dalam kurun waktu enam bulan, Maret - September 2024, Pemerintah Provinsi Gorontalo berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin di wilayahnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan berkurang hampir sebanyak delapan ribu jiwa.
“Jumlah penduduk miskin pada September 2024 berkurang sebanyak 7,96 ribu orang, dibandingkan Maret 2024 (177,99 ribu orang), menjadi 170, 03 ribu orang,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif. Rabu, 15 Januari 2025.
“Angka kemiskinan Provinsi Gorontalo September 2024 senilai 13,87 persen,” imbuh Hanief.
Dari data yang dimiliki BPS Provinsi Gorontalo, Hanief mengungkap Jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih besar dari perkotaan. Di mana jumlah penduduk miskin di pedesaan pada September 2024 sebanyak 141,54 ribu orang, sedang pada Maret tahun yang sama sebanyak 152,53 ribu orang. Sementara itu jumlah penduduk miskin di perkotaan sebanyak 28,49 ribu orang, lebih banyak dibanding Maret tahun yang sama, sebanyak 25,46 ribu jiwa.
Dari dua wilayah tersebut, konsumsi beras, rokok kretek filter dan ikan tongkol/tuna/cakalang, menjadi tiga utama pembentuk garis kemiskinan di Gorontalo. Di mana garis kemiskinannya naik menjadi Rp487.578 pada September 2024, sedangkan pada Maret 2024 senilai Rp473.006. Terjadi kenaikan sebesar 3,08 persen.
Sementara itu, pembentuk garis kemiskinan di kawasan perkotaan, beras (28,59%) menduduki peringkat pertama, disusul konsumsi rokok kretek filter (8,49), dan di posisi ketiga, konsumsi ikan tongkol/tuna/cakalang (6,03%). Untuk kawasan pedesaan, beras (25,68%), rokok kretek filter (12,29%), dan tongkol/tuna/cakalang (6,10%).(*as)
Pemkab Gorontalo Luncurkan Kartu E-Retribusi dan Kuliner Non Tunai