Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.

Coolturnesia - Gorontalo - Mengawali 2025, tingkat angka perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Gorontalo alami inflasi negatif (Deflasi). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, laju inflasi bulanan (month to month/m-t-m) di provinsinya mengalami pertumbuhan negatif (deflasi). IHK Januari 2025 jauh lebih rendah dari Desember 2024. Di mana Indeks Harga Konsumen Januari 2025 senilai 104,84, sedangkan Desember 2024 senilai 106,6.

”Inflasi bulan ke bulan Januari 2025, artinya membandingkan harga-harga Desember 2024, mengalami deflasi cukup dalam, senilai -1,64 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif. Senin, 3 Januari 2025.

Berbeda dengan fluktuasi inflasi yang biasanya terjadi di Provinsi Gorontalo, kali ini deflasi sangat dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Biasanya hal itu sangat dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.

Andil sebesar -1,68 persen dari inflasi -11,08 persen pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, menjadi yang terbesar. Disusul andil kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau senilai -0,09 Persen. Di mana kelompok itu mengalami inflasi senilai -0,23 persen (Deflasi).

Dia mengungkapkan, deflasi yang terjadi di Provinsi Gorontalo, lebih besar jika dibandingkan deflasi yang terjadi di Indonesia (Nasional). Di mana tercatat, inflasi nasional - 0,76 persen (deflasi 0,76 persen).

sementara itu, inflasi tahun ke tahun (year on year/y-o-y) di provinsi ke-33 itu, mengalami inflasi -1,56 persen (deflasi 1,56 persen). Hal itu menjadikan Provinsi Gorontalo menjadi provinsi dengan deflasi terbesar di Sulawesi.(*as)

0 Comments

Leave A Comment