Coolturnesia – Kota Gorontalo – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan pengawasan pendistribusian olahan pangan khusus Intensifikasi menjelang Natal dan Tahun Baru (2025) di Kota Gorontalo.
Kepala BBPOM di Gorontalo Lintang Purbaya Jaya di Kota Gorontalo mengatakan pengawasan itu juga dilakukan bersama Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dinas Kesehatan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Kita telah memeriksa ada 18 sarana pangan dan distributor pangan dengan delapan sarana yang tidak memenuhi syarat,” ungkap dia.
Ia juga mengatakan, pihaknya melakukan pengujian sampling untuk makanan siap saji, jajanan pasar dan produk segar lainya yang dilakukan pengujian untuk pencegahan penggunaan bahan berbahaya pada pangan.
Lintang menjelaskan dari delapan yang tidak memenuhi syarat, yang paling tinggi itu menjual pangan kemasannya terbuka atau rusak dengan jumlah 30 pcs, kemudian pangan kadaluarsa yang masih diperjualbelikan 39 item yang totalnya ada 917 pcs.
Kemudian pangan yang tidak memenuhi ketentuan, yakni label kemasan tidak jelas. Ada juga pangan yang ditemukan tanggal kadaluarsanya terhapus.
Ia mengungkapkan nilai ekonomi uang sudah diamankan dan dimusnahkan ada sekitar 2 juta 500 pangan dari 18 sarana yang sudah dilakukan pengawasan.
Dia menambahkan, pihaknya melakukan pengawasan olahan pangan khusus intensifikasi di seluruh kabupaten/kota di Gorontalo.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan olahan pangan yang mengandung bahan berbahaya atau sudah tidak layak jual,” tegas dia.
Dia menghimbau untuk masyarakat selalu ingat ceklik, yakni cek kemasannya, cek labelnya, cek izin edar dan cek kadaluarsanya.
BBPOM Lakukan Pengawasan Pangan Jelang Nataru 2025 di Gorontalo