Salah Satu Bagian Dari Kota Tua di Kota Gorontalo. F. BIOTA

Coolturnesia - Gorontalo - Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) bersama Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XVIIakan melaksanakan workshop pengenalan kota tua GorontaloSabtu-Minggu (14-15/10/2023).

Kegiatan itu merupakan bagian dari program fasilitasi pemajuan kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan XVII yang memiliki wilayah kerja di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Kota Gorontalo memiliki kawasan kota tua yang berdiri sejak era Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), berlanjut ke Pemerintahan Hindia Belanda (PHB), Kemerdekaan Indonesia yang berlanjut hingga kini. Kekayaan tinggalan lama itu kami angkat dalam kegiatan workshop,” kata Debby H Mano Ketua BIOTA, Jumat (13/10/2023).

Menurut Debby kekayaan peninggalan bangunan masa lalu itu dapat disaksikan di Kecamatan Hulonthalangi, Kota Timur dan Kota Selatan. Tinggalan budaya tersebut berupa bangunan, struktur dan kawasan yang relatif mengelompok pada satu kawasan dan masih utuh.

Menurutnya lagi, tinggalan era kolonial itu memiliki potensi besar untuk pengembangan kebudayaan di masa depan dengan beragam pemanfaatannya.

Ia menjelaskanbanyak bangunan tua masih dimanfaatkan sebagai rumah tinggal, kantor, toko, rumah kopi, warung makan, dan rumah dinas, namun ada juga yang terbengkelai tidak terurus, terbagi-bagi akibat pembagian warisan.

Dengan dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XVII, kami akan melaksanakan workshop pengenalan kota tua Gorontalo dengan peserta rata-rata kaum muda,” tutur Debby Mano.

Dia menjelaskan tujuan kegiatan itu adalah, untuk menjelaskan bagaimana kedudukan kota tua Gorontalo menyimpan banyak nilai sejarah, kebudayaan, yang harus tetap dirawat dalam ingatan kolektif masyarakat melalui sebuah kegiatan workshop.

 Melalui workshop tersebut Debby berharap, dapat memberikan pengetahuan dan informasi keberadaan kota tua Gorontalo yang meliputi sejarahnya, status, kondisi, ancaman dan potensi wisata yang dapat dikembangkan.

Kami juga berharap dari workshop ini dapat menambah wawasan kesejarahan dan sebagai sarana pembangunan karakter (character building). Serta mendorong pemerintah untuk melindungi setiap objek yang memiliki nilai bersejarah di kawasan kota tua Gorontalo,” pungkas Debby.

0 Comments

Leave A Comment