Coolturnesia - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Gorontalo sangat terdampak pandemi covid-19. Pejualan yang merosot tajam dan tidak lagi mampu membayar karyawannya, memaksa mereka menghantikan usahanya alias gulung tikar.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Gorontalo mengungkapkan, selama pandemi covid-19 menerjang Gorontalo, sebanyak 30 persen pelaku UMKM gulung tikar.
"Di data Kami ada 30 persen UMKM yang gulung tikar karena pandemi ini. Dari data 94 ribu, ada 29 ribu yang harus menghentikan proses produsiknya, karena kekurangan modal dan juga efek tenaga kerja yang mereka tidak bisa bayar lagi," ungkap Lyla Ramziah Laya.
Agar para pelaku UMKM sebagai salah satu penopang perekonomian nasional dan daerah mampu bertahan di tengah pandemi, Lyla mengaku pemerintah daerah berupaya memberikan tambahan permodalan dan bahan baku produksi.
Lyla berharap bantuan yang diberikan pemerintah baik itu tambahan modal maupun bahan baku produksi, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku UMKM yang menerimanya, sehingga mereka mampu meningkatkan pendapatannya di tengah pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir. -as
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah