Coolturnesia – Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar kedua setelah beras, terhadap garis kemiskinan di daerah pedesaan yang ada di Gorontalo September 2022. Dengan kata lain, masyarakat miskin di pedesaan yang ada di Gorontalo umumnya mengolokasikan pendapatannya untuk membeli beras yang pertama, dan keduanya adalah rokok kretek filter.
BPS Provinsi Gorontalo mencatat, andil belanja rokok kretek filter di kawasan pedesaan terhadap garis kemiskinan di Gorontalo, sebesar 11,28%, kedua setelah beras yang mencapai 27,55%. Kondisi itu berbeda dengan angka kemiskinan di perkotaan. Di mana andil terbesar terhadap angka kemiskinan adalah beras sebesar 25,67%, disusul Tongkol/tuna/cakalang sebesar 7,91%, sedangkan rokok kretek filter menempati urat ke tiga dengan 6,82%.
“Kalau belanja rokok bisa digantikan dengan komoditas lain yang mengandung kalori, garis kemiskinannya (Gorontalo, Red) akan turun dan angka kemiskinannya juga turun,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Muhkamad Mukhanif.
Presentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan pedesaan di Gorontalo September 2022 mengalami kenaikan yang berbeda. BPS Provinsi Gorontalo mencatat angka kemiskinan di perkotaan sebesar 4,49%, naik 0,52% poin dibandingkan Maret 2022 yang tercatat sebesar 3,97%. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 24,52 persen, naik 0,10 persen poin jika dibandingkan kondisi Maret 2022 yang tercatat sebesar 24,42 persen
Secara umum, jumlah penduduk miskin di Gorontalo September 2022 sebanyak 187,35 ribu jiwa, naik sebanyak 1,9 ribu jiwa jika dibandingkan dengan maret 2022, dan naik sebanyak 2,75 ribu jiwa terhadap September 2021.
Bertambahnya jumlah penduduk miskin di Gorontalo itu menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan di Gorontalo pada September 2022, menjadi 15,51%. Naik 0,09% dibanding Maret 2022 dan naik 0,10% dibandingkan September 2021. (*as)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah