Coolturnesia – Membahas tentang potensi pertambangan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo menggelar Gorontalo Economic Outlook. Digelar secara daring, webinar yang mengusung tema ”Bersinergi Mendorong Sektor Pertambangan sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Peningkatan Investasi di Gorontalo” itu menghadirkan praktasi dan pengamat pertambangan, birokrasi serta masyarakat umum. (Rabu, 29/09)
Mengambil contoh pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sektor pertambangan dinilai memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo. Sebagaimana diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, sejak dimulainya era pertambanhan di Morowali pada tahun 2010, pertambangan terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi setempat. Sektor pertambangan tercatat tumbuh hingga 439,4%(yoy) pada tahun 2010. Perekonomian Morowali secara umum tumbuh 45,48%(yoy) pada tahun yang sama. Jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh senilai 2,32%(yoy). Adanya pertambangan pada tahun 2010 juga mendorong pertumbuhan pada sektor konstruksi hingga mencapai 290%(yoy) dan real estate 69,05%(yoy).
Masih menurut penyampaian Budi Widihartanto, Adanya industri pertambangan menjadi stimulus pada sektor real estate. Seperti persewaan tempat tinggal dan pertokoan, seiring dengan permintaan kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja. Pertambangan juga mendorong sektor konstruksi mengingat aktivitas pertambangan juga memerlukan pembangunan fasilitas pendukung seperti kantor dan fasilitas produksi lain. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang juga mencatatkan pertumbuhan hingga mencapai 184,22%(yoy).
Selain kegiatan pertambangan, masuknya pengolahan hasil tambang khususnya nikel sebagai upaya menambah value added dari kegiatan ekstraksi pertambangan, juga berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Morowali pada beberapa sektor di tahun 2014-2015.
”Oleh karena itu, aktivitas pertambangan merupakan potensi bagi investor di sektor lainnya untuk turut serta melakukan investasi dari potensi multiplier effect pertambangan di sektor-sektor tersebut.” tegas Kepala KpwBI Gorontalo itu.
”Kami harapkan, dengan semangat mendorong dan mempercepat pemulihan perekonomian Gorontalo, hasil forum webinar yang dihadiri langsung oleh pelaku usaha pertambangan, pengamat, birokrat, dan masyarakat, sekaligus akan membuka diskursus pertambangan dengan perspektif tidak hanya dari segi perekonomian saja, namun dari berbagai sudut pandang sehingga pertambangan di Gorontalo dapat benar-benar terwujud sebagai mesin pertumbuhan dan kesejahteraan perekonomian.” harap Budi Widihartanto.
Webinas Gorontalo Economic Outlook menghadirkan narasumber Cecep Mochammad Yasin dari Kementrian ESDM Republik Indonesia, Suseno Kramadibrata Presiden Director of PT Bumi Resources Minerals, dan Prof. Dr. Amir Halid selaku Koordinator ISEI Cabang Wilayah Timur Indonesia. Forum ini bertujuan untuk mendiseminasikan informasi dan insight terbaru terkait prospek sektor pertambangan di Gorontalo. Kegiatan dibuka dengan Keynote Speech Wakil Gubernur Gorontalo dan Deputi Kepala Perwakalan BI Sulampua.
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah