Coolturnesia - Mootilango - Pemerintah Kabupaten Gorontalo menegaskan komitmen menjaga keberlanjutan program bantuan ternak bergulir meski di tengah keterbatasan anggaran. Hal itu disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Gorontalo, Haris S. Tome, saat mewakili Bupati menghadiri kegiatan perguliran ternak sapi oleh Kelompok Ternak Rahim di Desa Helumo, Kecamatan Mootilango, Rabu (1/10/25).
Dalam sambutannya, Haris menjelaskan pentingnya pengelolaan program ternak bergulir secara transparan dan berkelanjutan agar manfaatnya terus dirasakan masyarakat.“Program ini harus dijalankan dengan komitmen, kejujuran, dan kepemimpinan kelompok yang kuat. Sapi yang sudah berkembang biak wajib terus digulirkan agar lebih banyak keluarga mendapatkan manfaat,” ujar Haris.
Haris juga memaparkan kondisi fiskal daerah yang cukup berat. Tahun depan, Kabupaten Gorontalo mengalami pengurangan anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp259 miliar. Dampaknya, banyak program pembangunan baru harus ditunda, termasuk keterbatasan alokasi bagi sektor peternakan.
Namun demikian, pemerintah memastikan belanja sosial untuk masyarakat miskin tetap dipertahankan, terutama pembiayaan layanan kesehatan melalui BPJS bagi warga tidak mampu.“Walaupun ada penghematan, cakupan kesehatan masyarakat miskin harus tetap terjaga. Tidak boleh ada warga kurang mampu yang tidak bisa berobat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Haris meminta kepala desa melakukan identifikasi ulang terhadap kelompok penerima bantuan ternak sebelumnya. Sapi yang masih ada harus dikonsolidasikan agar bisa digulirkan kembali.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya disiplin dalam pemeliharaan ternak untuk mencegah kematian yang dapat merugikan masyarakat.
Pemerintah juga mendorong kelompok ternak memanfaatkan skema pembiayaan perbankan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank SulutGo, untuk usaha penggemukan sapi tanpa harus mengandalkan dana hibah pemerintah.
Kepala Desa Helumo, Habri Mahmud, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam program ini. Ia menegaskan program bergulir ternak sapi sudah berjalan dengan baik, di mana sebagian besar anggota kelompok sudah berhasil mengembangkan sapi yang diterima.“Tujuh dari sepuluh anggota kelompok sudah memiliki sapi yang beranak. Ini menjadi tanda bahwa program berjalan, dan kami siap menjaga kepercayaan ini,” kata Habri.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis sebagai tanda perguliran sapi kepada penerima berikutnya. Pemerintah desa berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi kelompok lain dalam mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan.
Wagub dan Bupati Dorong Panitia Tuntaskan Persiapan Peran Saka Nasional 2025 di Gorontalo