Coolturnesia - Bali - Pepatah mengatakan, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Senada meski berbeda, menggandeng delapan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sepuluh mitra media masa, Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menimbang ilmu di Pulau Dewata, Bali.
Hari pertama menimba ilmu, mereka belajar tentang Ekonomi hijau dan bagaimana penerapan kebijakan bank sampah, pematerinya Deputi KPw BI Bali, GA Diah Utari. Selain itu belajar dengan mendengarkan pengalamanan Agung Indra, pemilik UMKM Agung Collection Bali.
Dari Diah Utari, rombongan dari KPw BI Provinsi Gorontalo belajar apa yang telah dilakukan pihaknya mendampingi Bank Sampah di Denpasar bernama Wastu Lestari. Termasuk bagaimana bank Indonesia Bali makin menanamkan pemikiran tentang pemberdayaan sampah menjadi produktif melalui bank sampah.
“Di Bali sini, kesadaran untuk ke arah pengelolaan sampah yang sustain sudah relatif bagus ya,” ungkap Diah Utari. Sabtu (04/02).
“Termasuk kalau di BI sendiri, sampah-sampah sisa makanan itu kami olah untuk menghasilkan pupuk cair dan kompos. Kita tumbuhkan kesadaran karyawan untuk memilah-milah sampah. Kita pisahkan mana sampah plastik, kertas dan kardus, sampah metal, termasuk sisa-sisa makanan,” terangnya.
Sementara itu, Agung Indra bercerita tentang bagaimana menjalankan usahanya yang telah menerapkan Konsep UMKM Hijau yang ramah lingkungan dan berkonsep menjaga kelestarian lingkungan, seperti menggunakan bahan-bahan alami sebagai pewarna di produk kain tenunnya.
Sementara itu Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengatakan, pembentukan dan pembangunan UMKM hijau sebagai perpanjangan tangan dari konsep ekonomi hijau, menjadi salah satu upaya Bank Indonesia sebagai bagian dari warga dunia berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dan berkelanjutan.
“Economy hijau merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya barang dan jasa yang meminimalkan resiko pencemaran lingkungan,” ujar Dian.
Lebih lanjut Dian berharap seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan dan setudi tirai Bali di Gorontalo.
BI Provinsi Gorontalo telah membina pelaku UMKM yang memanfaatkan limbah hasil Laut dan Limbah laut yang diubah menjadi kerajinan dan aksesoris, seperti UMKM Salvador Dali, di Kabupaten BoneBolango dan UMKM Mutiara di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato.(*as)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah