Coolturnesia – Gorontalo – Jagung adalah salah satu produk pertanian unggulan Gorontalo. Berdasar data, tahun 2019 menjadi puncak produksi jagung di Gorontalo. Saat itu produksinya mencapai 1,8 juta ton.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario, usai mendampingi penjabat Gubernur Gorontalo melakukan panen raya jagung di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Senin (13/06).
Muljady menerangkan, menyusul kebijakan gubernur sebelumnya, Rusli Habibie, yang membatasi penanam jangung pada lahan berkemiringan lebih dari 15 persen, produksi jagung Gorontalo menurun. Pasalnya dengan adanya kebijakan itu, luas lahan yang ditanami jagung berkurang. Tidak ada lagi fasilitas bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada petani, yang menanam jagung di lahan berkemiringan lebih dari 15 persen. Seperti bantuan benih, pupuk dan lain-lain.
“Dengan pembatasan ini, kita (luasan lahan jagung. Red) agak berkurang. Kurang lebih 60 sampai 70 ribu hektar luas lahan kita. Nah sehingga produksi kita tahun 2021 itu mencapai 1,4 juta ton,” jelas Muljady Mario.
Dia mengaku sangat optimis di tahun 2022 ini, produksi jagung di Gorontalo akan kembali meningkat. Karena di tahun ini peningkatan produksi tidak bergantung pada luas lahan tanam, tetapi pada peningkatan produksifitas persatuan luas tanam.
“Harapannya ini bisa mengkompensasi berkurangnya luas tanam kita. Alhamdulillah Tahun 2022 ini bertambah 100 ribu ton produktifitasnya,” aku Muljady optimis.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo itu memastikan, pada era kepemimpinan Penjabat Gubernur, Hamka Hendra Noer, jagung tetap menjadi primadona Gorontalo. Ia akan memberikan perhatian dan dorongan besar bagi pengembangan jagung di Gorontalo. Sehingga petani diharapkan terus bersemangat menanam jangung. (*cn)
Sinergi Kuat Pemda dan Polri, Bupati Sofyan Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara ke-79 di Limboto