Kepala Badan Pusat Statiskit (BPS) Kabupaten Gorontalo, Suparno.

Coolturnesia – Gorontalo – Setelah bulan lalu Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi 0,61 persen, Oktober 2024, kabupaten yang mulai tahun ini menjadi kota perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), mengalami Inflasi bulanan (month to month/ m to m) minus 0,76 persen (Deflasi). Hal itu terungkap saat Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo, Suparno, menyampaikan rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kabupaten Gorontalo. Jumat, 01 November 2024.

Deflasi yang terjadi di kabupaten itu, merupakan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober, dibandingkan September 2024. Di mana IHK Oktober 2024 senilai 106,37, lebih rendah dibanding IHK September senilai 107,19.

“Deflasi di Kabupaten Gorontalo terutama dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Di mana kelompok ini mengalami deflasi sebesar 1,77 persen, sedangkan andilnya terhadap terjadinya deflasi sebesar -0,76 persen,” ujar Suparno menerangkan.

Suparno menambahkan, deflasi kali ini menjadi yang keenam sepanjang 2024. Dia mengingatkan, berdasarkan teori ekonomi, deflasi yang berkelanjutan bisa menjadi gambaran menurunnya daya beli masyarakat. Tetapi menurutnya, hal itu harus melihat lebih dalam komponen-komponen lain yang menyebabkan deflasi.

“Jika komponen penyebab deflasi adalah komponen harga fluktuatif, yang memang sering terjadi, hal itu belum sepenuhnya menggambarkan turunnya daya beli. Makanya perlu kajian lebih lanjut,” terang Suparno.

Tiga komoditas penyumbang Deflasi terbesar di Kabupaten Gorontalo adalah Ikan Layang/Ikan Benggol (deflasi 0,45%), disusul Ikan Selar/Ikan Tude (Deflasi 0,30%), dan cabai rawit (deflasi 0,21%). Sedangkan bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng, merupakan tiga komoditas teratas yang mengalami inflasi, masing-masing 0,36%, 0,15% dan 0,11%.

Sementara itu BPS Kabupaten Gorontalo mencatat, inflasi tahunan (year on year/y on y), Oktober 2024 terhadap Oktober 2023, senilai 0,70%, dan Inflasi kalender, Oktober 2024 terhadap Desember 2023, senilai minus 1,95%.(*as)

0 Comments

Leave A Comment