Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) Kegiatan Kepariwisataan Terbesar di Gorontalo.

Coolturnesia - Gorontalo - Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) kegiatan kepariwisataan terbesar di Gorontalo, kembali akan digelar Pada 22-24 Juni 2024. Kegiatan itu merupakan kolaborasi berbagai pihak, dalam mengenalkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Gorontalo. FPDL merupakan salah satu event berkualitas yang menjadi daya tarik utama pariwisata Indonesia kelas dunia. Tak heran jika FPDL masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) selama penyelenggaraannya

“FPDL merupakan event berkualitas yang menjadi media promosi dan penggerak wisata yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan,” kata Haris S Tome Ketua Panitia Festival Pesona Danau Limboto yang juga Asisten 3 Setda Kabupaten Gorontalo. Kamis (30/5/2024).

Sebagai bagian dari KEN, Festival Pesona Danau Limboto telah memberi kontribusi signifikan bagi kemajuan ekonomi, sosial Budaya dan lingkungan. Secara umum pencapaian KEN 2023 mampu menggerakkan hingga 7,3 juta wisatawan, pemberdayaan puluhan ribu pekerja dan UMKM lokal, serta mencetak perputaran ekonomi mencapai Rp12,38 triliun.

Tahun ini FPDL salah satu dari 110 event unggulan yang telah dikurasi secara ketat dari 38 provinsi di Indonesia, inilah prestasi dunia Pemerintah Kabupaten Gorontalo pada dunia pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Festival Pesona Danau Limboto menjadi ajang kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menggerakkan ekonomi, kolaborasi ini sangat penting dalam memajukan daerah,” ujar Haris S Tome.

Sebagai bagian dari 110 KEN, Festival Pesona Danau Limboto yang memasuki penyelenggaraan ke-12 itu, konsisten mengangkat nilai-nilai lokalitas dalam setiap kegiatan. 

FPDL 2024 itu akan menampilkan berbagai jenis kegiatan dengan konsep atraksi seni dan budaya, seni pertunjukan, fashion, kuliner, olahraga dan permainan tradisional, kearifan lokal, dan sport tourism. Salah satu kelebihan FPDL adalah cara Pemerintah Kabupaten Gorontalo mengemas kegiatan itu dalam nuansa danau dan kelapa sebagai kearifan lokal budaya.

“Danau Limboto merupakan sumber mata pencaharian dan kehidupan ribuan orang Gorontalo, dan kelapa yang menjadi simbol budaya yang mampu memberi penghidupan ribuan petani di daerah ini,” ujar Haris Tome.

Kekuatan inilah yang menjadi magnet kehidupan masyarakat Gorontalo, yang diformulasikan Dalam bentuk Festival Pesona Danau Limboto. 

Haris Tome mengungkapkan selama penyelenggaraan, FPDL telah mampu membangkitkan rasa bangga masyarakat Gorontalo melalui kolaborasi. Hal itu dibuktikan dengan kontribusi dan penampilan masyarakat dari berbagai pelosok desa, yang datang pada setiap penyelenggaraan.

Setiap keunikan dan kekhasan desa di semua kecamatan secara apik ditampilkan dalam PFDL ini, sehingga para peserta merasa bangga dengan budayanya. Mereka merasa termotivasi untuk mempertahankan unikannya ini.

“Inilah fungsi FPDL sebagai sarana untuk memantapkan rasa bangga pada nilai luhur dan kekhasan setiap daerah. FPDL telah menjadi sarana penguat kebudayaan Gorontalo,” ungkap Haris Tome.

Sebagai event kolaboratif, FPDL juga melibatkan banyak komunitas. Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah melibatkan partisipasi aktif komunitas, seniman, dan kelompok Masyarakat Dalam penyelenggaraannya. Pelibatan komunitas ini bahkan sejak jauh hari sudah dilakukan.

Penyiapan panggung utama yang menjadi fokus perhatian ribuan orang, diserahkan pada para seniman handal Gorontalo. Mereka telah menyiapkan konsep unik yang berbasis kearifan lokal Gorontalo. Secara visual penggung utama itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, karena didesain secara khas oleh para seniman Gorontalo.

Pelibatan komunitas dan kelompok itu disambut baik masyarakat. itu merupakan kolaborasi nyata antara Pemerintah Kabupaten Gorontalo, masyarakat lokal dan para pegiat pariwisata.

“Sejak penyelenggaraan awal FPDL, kami dirangkul, dimintai pendapat, dan diberi ruang untuk tampil. Ini sangat membanggakan,” kata Indracipta Dunggio salah seorang pengurus komunitas fotografi Gorontalo.

0 Comments

Leave A Comment