Coolturnesia – Makassar – Meningkatkan produksi dan menjaga kelancaran distribusi, termasuk memperpendek rantai distribusi, menjadi kunci dalam pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Demikian mengemuka dalam perhelatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulsel. Senin (24/10). GNPIP Sulsel dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara.
Dengan prinsip “A'bulo Sibatang" (prinsip bersinergi dan berkolaborasi antara perumus dan pelaksana kebijakan), BI bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulsel mencanangkan program Sipeppa, yaitu inovasi yang memperpendek rantai distribusi melalui kerja sama antara asosiasi toko ritel dengan distributor, dan mengoptimalisasi pasokan melalui pemanfaatan platform digital.
GNPIP Sulsel digelar secara luring di Makassar, Sulsel, memuat kegiatan antara lain penandatanganan Kerja sama Antar Daerah (KAD), simbolis penyerahan100.000 bibit cabai dan 150.000 bibit tanaman pangan serta sarana prasarana produksi tani, dan peluncuran buku “Panduan Budidaya Cabai" serta Program Rewako atau Pelatihan Petani Pintar.
Doni Primanto Joewono menyampaikan berbagai upaya dilakukan BI untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan menjaga pasokan dan kelancaran distrubusi barang dan penguatan ketahanan pangan. Dalam upaya tersebut, pentingnya komitmen, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia baik pada tingkat pusat maupun daerah, diperlukan dalam menjalankan berbagai program yang bermanfaat bagi pengendalian inflasi. Lebih lanjut, Deputi Gubernur BI itu menyampaikan apresiasi kepada Sulsel yang mendapatkan predikat TPID Provinsi terbaik.
Senada dengan itu, Menteri Yasin Limpo menyampaikan bahwa di tengah tantangan global yang terjadi termasuk pada produksi dan pangan, semua negara perlu mengutamakan sektor pertanian. Dengan demikian, kalibrasi dan kerja sama di seluruh lini diperlukan untuk memitigasi dan mengadaptasi tantangan yang terjadi. Sehingga mendukung kinerja pertanian RI yang terus meningkat. Ke depan, Kementan mengimplementasikan strategi meningkatkan kapasitas produksi, substitusi impor dan peningkatan ekspor, yang turut berdampak menekan inflasi. Lebih lanjut, Provinsi Sulawesi Selatan sendiri diharapkan untuk senantiasa menopang pangan nasional.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Komisi XI Amir Uskara memberikan apresiasi pada TPID dan Bank Indonesia dalam mendukung pengendalian inflasi. Ketahanan pangan sendiri berkontirbusi sekitar 73% untuk pengurangan angka kemiskinan. Rantai distribusi memang perlu diperpendek untuk menjaga harga pangan di masyarakat. Sejalan dengan itu, Amir Uskara berharap daya beli masyarakat terus terjaga melalui sinergi yang dilakukan.(*rls/ https://www.bi.go.id/ ).
KPU Kabupaten Gorontalo Ikuti Rapat Pleno Terbuka Rekapituasi Perhitungan Suara Pilkada