Komdan Kodim 1304/Gorontalo Letkol Czi. Donny Ardiwidha Tengah Memberikan Pembekalan Kepada Prajurit Yonif 713/Satya Tama. Foto Penrem.

Coolturnesia - Bagi TNI tugas adalah suatu kehormatan yang senantiasa dijunjung tinggi. Baik tugas dalam negeri maupun luar negeri. Lebih lagi bila mendapat kesempatan untuk melaksanakan misi perdamaian dunia. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi satuan dan prajurit TNI, karena tidak semua satuan memperoleh kesempatan untuk melaksanakan misi tersebut.

Hal itulah yang saat ini sedang dialami oleh prajurit Yonif 713/Satya Tama, yang rencananya akan melaksanakan misi perdamaian dunia di Republik Kongo, sebagai Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) XXXIX-E/Monusco pada tahun 2022.

Berbagai upaya untuk mempersiapkan satuan Yonif 713/ST dilakukan, baik dari dalam satuan itu sendiri maupun dari Korem 133/NW sebagai satuan atas.

Dalam rangka penyiapan tersebut, Komandan Kodim 1304/Gorontalo Letkol Czi. Donny Ardiwidha ikut mendukung dengan memberikan pembekalan kepada Prajurit Yonif 713/ST, tentang kondisi wilayah dan situasi di Kongo. Karena Dandim 1304/Gorontalo sebelumnya sudah pernah melaksanakan tugas di Kongo pada tahun 2009.

Dandim menuturkan, Republik Kongo merupakan negara yang terletak di Afrika Utara dan mengalami konflik sejak tahun 1950-an. Konflik yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan perang saudara dan melibatkan berbagai macam milisi. Untuk itu tugas Indonesia dalam misi perdamaian dunia adalah memelihara perdamaian di wilayah tersebut dan menjadi penengah pihak yang bertikai.

“Kondisi alam di Kongo persis seperti di Indonesia karena sama-sama beriklim tropis. Kondisi wilayah yang mayoritas adalah daratan dan hutan belantara, apabila dibandingkan dengan wilayah Indonesia adalah mirip seperti hutan Papua. Dengan kondisi tersebut maka penyakit yang akan dihadapi sama seperti di Papua yakni Malaria,” terang Letkol Czi. Donny Ardiwidha.

Dalam pembekalannya, Dandim 1304/Gorontalo menyampaikan sebelum pasukan berangkat ke Kongo, akan ada materi seleksi seperti kesehatan fisik, kesehatan jiwa, samapta, dan bahasa Inggris.

Untuk itu dia berpesan agar seluruh prajurit Yonif 713/ST, menyiapkan diri dan membekali kemampuan bahasa Inggris. Terutama untuk Perwira dan Bintara yang menjabat di staf harus menguasainya, karena digunakan untuk percakapan sehari-hari, rapat dan pembuatan administrasi. Selain itu kemampuan lainnya yang menunjang adalah mengemudi, menembak, navigasi, komputer, montir, olah raga, dan memasak. Keahlian tersebut juga akan menjadi materi seleksi sebelum berangkat ke Kongo.

Besar harapan Dandim 1304/Gorontalo, kepada Yonif 713/ST untuk dapat berangkat tugas ke luar negeri. Namun beliau juga menyampaikan dalam pelaksanaan suatu tugas, tentu ada yang akan berangkat dan ada yang menjadi unsur tinggal.

“Maka mintalah yang terbaik kepada Allah SWT dan jangan kecewa apabila belum dapat meraih kesempatan. Sehingga para prajurit tidak boleh kecewa apabila dipercaya untuk tinggal di home base. hasil apapun itu adalah yang terbaik dan merupakan suatu amanah,” pungkas Dandim.

0 Comments

Leave A Comment