BPTP Gorontalo Melakukan Uji Terap Perakitan Teknologi Budidaya Jagung Toleran Kekeringan (BUJAKA) di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Senin 8/3. Foto Coolturnesia

Coolturnesia - Perdana di tahun 2021, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo melakukan uji terap perakitan paket teknologi Budidaya Jagung Toleran Kekeringan (BUJAKA) Balitbantan BPTP Gorontalo.

Penanaman berbagai varitas dan galur benih jagung itu, dilakukan di lahan petani operator di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Senin 8/3. Sebelas varitas dan empat galur benih jagung ditanam di 45 demplot. 

Sebagaimana diungkapkan Jaka Sumarno, uji terap paket teknologi budidaya jagung toleran kekeringan (BUJAKA) itu, bertujuan untuk mendapatkan benih jagung yang toleran terhadap kekeringan. Di mana varitas jagung yang dihasilkan nantinya bisa tumbuh baik dalam kondisi curah hujan rendah dan air sedikit.

"Di sini Kami utamanya mengkaji adaptasi varitas dan galur atau calon varitas jagung. Ada 11 varitas dan empat galur yang dihasilkan oleh BPTP dan swasta dikaji di sini, untuk melihat atau menghasilkan varitas yang toleran kekeringan," ungkap Peneliti Ahli Muda/Ketua Kelompok Fungsional Petani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo itu.

Jaka menambahkan, dipilihnya Desa Molowahu sebagai lokasi uji terap perakitan teknologi BUJAKA, karena desa tersebut, atau Kecamatan Tibawa pada umumnya, berdasarkan pengamatan beberapa tahun terakhir memiliki curah hujaan yang lebih rendah, dibandingkan kecamatan dan kebupaten lain di Gorontalo.

Benih jagung yang diujiterapkan di lokasi ini antara lain varitas JH 27, JH 29, JH 36, NASA 39 dan jakaring. Kelima varitas itu merupakan hasil pengembangan BPTP. Sedangkang benih yang dikembangkan swasta antara lain Pioner, Bisi 18 dan beberapa jenis varitas NK.

Penerapan teknologi pertanian untuk tanaman jagung dengan menanam varitas yang toleran kekeringan, beberapa tahun terakhir sudah terbukti meningkatkan hasil panen jagung.

"Hasilnya kalau dibandingkan dengan eksisting benih jagung yang ditanam petani pada umumnya, dibandingkan menggunakn paket teknologi BPTP dengan varitas-varitas yang toleran kekeringan, berdasarkan analisis beberapa tahun terakhir hasilnya lebih tinggi," tegas Jaka Sumarno.

0 Comments

Leave A Comment