Prasaja Arifyanto, Statistik Ahli Madya BPS Provinsi Gorontalo.

Coolturnesia – Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo desimimasikan hasil Long Form Sensus Penduduk 2022. Kegiatan tersebut merupakan hal rutin yang dilakukan BPS setiap 10 tahun sekali. Tujuannya untuk memotret jumlah penduduk dan kondisi terkini masyarakat Gorontalo. Pemaparan disampaikan Prasaja Arifyanto, Statistik Ahli Madya BPS Provinsi Gorontalo. Senin (30/01).

"Ini adalah komitmen BPS Provinsi Gorontalo untuk sesegera mungkin mendesiminasikan hasil dari sensus penduduk lanjutan, yang lenih dikenal dengan Long Form SP2020," ungkap Prasaja Arifyanto.

Beberapa acuan sebagai parameter dan materi sirvei pada Long form SP2022 antara lain adalah, fertilitas, mortalitas, disabelitas, pendidikan dan bahasa.

Fertilitas adalah mencatat jumlah dari Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate atau TFR) dalam 22 tahun terakhir.  Di sini Petugas BPS Provinsi Gorontalo mencatat angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu. Kedua, mereka mencatat Angka Kelahiran Kasar.

Mortalitas, BPS Provinsi Gorontalo mencatat angka kematian perempuan hamil dan angka kematian penduduk usia dini.

Selain itu BPS juga akan mencatat perpindahan penduduk atau mobilitas masyarakat. Seperti perpindahan keluar masuk penduduk pada suatu wilayah administrasi, baik provinsi, Kabupaten dan kota.

Hal lain yang tidak kalah penting dari hasil long form SP2020 adalah tingkat pendidikan dan penguasaan bahasa Indonesia serta penggunaan bahasa daerah dalam keseharian oleh masyarakat berdasarkan umur.(*as)

0 Comments

Leave A Comment