Berdialog Dengan Kepala Kantor Bank Indonesia Gorontalo Bersama Jajaran Pemerintah Desa Tapaksiring Bali.

Coolturnesia - Bali - Hari kedua pelatihan, peserta Capacity Building Pengembangan UMKM Hijau yang digelar Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) di Bali, turun lapangan melakukan studi tiru di Desa Wisata Binaan BI Provinsi Bali, Desa Tapaksiring.

Di Desa Wisata Tapaksiring itu, peserta belajar bagaimana mengelola berbagai potensi dari desa tersebut, khususnya dari sektor pariwisata. Peserta dari Gorontalo itu oleh jajaran pemerintah setempat diajak mengunjungi kawasan wisata Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawi.

Obyek wisata satu ini merupakan salah satu situs purbakala yang telah dilindungi oleh pemerintah setempat, bahkan telah dijadikan warisan dunia (world Heritage) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sesuai dengan namanya, situs purbakala yang terletak di tepi aliran sungai Pakerisan, Dusun Penaka,desa Tapaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali itu, disebut Candi Gunung Kawi. Nama situs purbalakala ini menurut masyarakat setempat merupakan perpaduan dari kata Gunung yang berarti Pegunungan dan Kawi atau pahatan. Jadi Candi Gunung Kawi dapat diartikan Candi yang dipahat di lereng batu di areal pegunungan.

Di situs purbakala tersebut terdiri dari beberapa kelompok candi. Candi-candi yang dipahat di dinding lereng gunung batu tersebut berukuran cukup besar dan tinggi. Konon ceritanya tempat ini menjadi salah satu tempat berdoa presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.

Deputi Kantor Bank Indonesia Gorontalo, Ridwan Nurjamal, mengatakan sengaja mengajak para pelaku UMKM dan Pekerja media dari Gorontolo ke Desa Tapaksiring, agar mereka bisa mempelajari bagaimana mengelola secara maksimal potensi yang dimiliki oleh salah satu desa wisata binaan Bank Indonesia Provinsi Bali. Sehingga desa itu menjadi salah satu desa yang terkenal, tidak saja secara nasional, tetapi ke manca negara.

Sebelumnya para peserta berkesempatan berdialog dengan Kepala Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Dian Nugraha, dan juga kepala Desa setempat, I Made Widana. Kepala desa menceritakan potensi desa dari sektor pertanian, kerajinan dan pariwisatanya, sehingga desa tersebut menjadi salah satu desa di Bali yang memiliki Pendapatan Asli Desa cukup tinggi. Di mana saat ini dalam kondisi menuju normal setelah terserang pandemik Covid 19.(*as)

0 Comments

Leave A Comment