Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Gorontalo Abdul Wahid Lahay (Kanan) Bersama Narasumber Abdul Latif Abadi (Kiri).

Coolturnesia - Gorontalo - Balai Perlindungan Tanaman Pertanian (Balintan) Provinsi Gorontalo mengelar Forum Group Discussion (FGD) Keamanan pangan hayati tanaman jagung.  Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo,  Muljady D. Mario, itu digelar di salah satu restoran ayam di Kota Gorontalo.

Mengusung tema Kajian Uji Lapang Agen Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung di Provinsi Gorontalo, Grup Diskusi Terfokus itu menghadirkan ahli hayati dari Universitas Brawijaya (Unibra) Malang, Abdul Latif Abadi.

“Mendatangkan profesor Abdul Latif Abadi dari Universitas Brawijaya Malang ke Gorontalo, bukan hal yang mudah, mengingat sibuknya waktu beliau. Karena itu saya minta para peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” pinta Muljady.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Wahid Lahay, dalam laporannya menyebutkan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo memiliki pengetahuan dan teknologi tepat guna, yang mudah diterapkan petani, sehingga masalah produksi, produktifitas dan mutu tanaman jagung dapat diatasi.

“Tujuan FGD adalah membahas dan mendiskusikan tentang uji lapang agen hayati terhadap pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung di Provinsi Gorontalo, “ ungkap Kepala Balintan Provinsi Gorontalo itu.

Ditemui usai memberikan Materinya, Abdul Latif Abadi menjelaskan pentingnya FGD yang digelar Balintan Provinsi Gorontalo itu.

“Output-nya adalah teknologi pengendalian hayati yang bisa diterapkan ditingkat petani, sehingga petani bisa meningkatkan produksi tanamanya, dan mengurangi resiko serangan hama serta penyakit tanaman,” jelas Abdul Latif Abadi.

“Dengan cara mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk organik. Sehingga kelestarian lingkungan menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Dia mengatakan, untuk menjaga lingkungan sangat perlu dibuatkan peraturan daerah yang mengaturnya.  Namun dia berpesan agar hukuman bagi petani yang melanggar perda jangan terlalu berat bagi mereka.(*as)

0 Comments

Leave A Comment