Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo Mohamad Yusrizal.

Coolturnesia – Gorontalo – Di samping pemerintah memberita kemudahan dan bantuan pembayaran iuran kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, agar warganya terjamin kesehatanya, pemerintah juga berharap jumlah kepesertaan mandiri aktif terus meningkat. Di mana setiap peserta membayar iuran kepesertaan secara mandiri, tepat waktu, dan tanpa bantuan pembayaran iuran dari pemerintah.

Namun untuk mencapainya tidaklah gampang. Terlebih saat ini jumlah peserta mandiri tidak sejalan dengan ketaatan mereka membayar iuran tepat waktu. Dengan kata lain saat ini banyak peserta mandiri yang nunggak alias tidak bayar iuran secara rutin.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo, Mohamad Yusrizal, mengungkapkan, dari total peserta BPJS Kesehatan mandiri di Gorontalo, lebih dari setengahnya menunggak iuran, dan jaminan kesehatannya tidak lagi aktif.

“Jumlah peserta mandiri yang terdaftar di BPJS Kesehatan Gorontalo sampai September ini diangka 58 ribu jiwa. Di mana 35 ribu jiwa di antaranya menunggak iuran,” ungkap Yusrial.

“Dengan total tunggakan sampai dengan saat ini, mencapai 35,7 milyar rupiah,” imbuhnya.

Untuk menekan jumlah peserta yang menunggak dan sudah tidak aktif itu, serta meringakan peserta membayar tunggakan, BPJS Kesehatan telah meluncurkan program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Di mana bagi peserta yang telah menunggak lebih dari 24 bulan (2 tahun), semisal menunggak 36 bulan atau lebih, bisa membayar tunggakkannya selama 24 bulan saja, dan dibayar mengangsur selama 12 kali dalam 12 bulan.

Mohamad Yusrizal berharap, dengan adanya program REHAP, peserta mandiri yang telah menunggak dapat membayar tunggakanya dengan mudah. Sehingga jaminan kesehatannya aktif kembali. Ia mengingatkan agar seluruh peserta membayar iuran secara rutin, sebelum tanggal 10 tiap bulannya.(*as)

0 Comments

Leave A Comment