Coolturnesia - Pagi itu, deru kecil suara ombak pantai pulau Dionumo yang cukup tenang, dan semilir angin disela-sela pepohonan yang rindang membuat suasana terasa sejuk meski terik matahari menyengat hingga ke pori-pori.
"Tolong para peserta untuk segera menempati lokasi upacara yang telah disiapkan oleh panitia!" teriak Susanto Kadir, panitia pelaksana melalui pengeras suara.
Dari kejauhan tampak perahu katinting yang disebut masyarakat setempat sebagai taksi laut lalu lalang antar jemput pengunjung yang sedari malam hari datang silih berganti.
Mereka yang datang tidak hanya dari Gorontalo, ada juga yang datang dari luar daerah untuk menghabiskan libur panjang, atau sekadar melancong.
Namun yang menarik, mereka yang datang lebih banyak ingin mengikuti upacara dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75.
"Hari ini kami akan melakukan upacara sekaligus dirangkaikan dengan pembentangan kain merah putih sepanjang 500 meter di bibir pantai pulau Dionumo," ucap Putra Ramadhan, Ketua Panitia.
Waktu menunjukkan pukul 09.50 WITA, para peserta mulai menempati posisi masing-masing dan bersiap mengikuti pelaksanaan upacara dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dari atas panggung, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara yang turut hadir memberikan imbauan terkait protokol kesehatan COVID-19.
Meski matahari kian meninggi namun tidak menyurutkan para peserta untuk mengikuti pelaksanaan upacara. Tidak hanya itu, pengunjung lain pun larut dalam detik-detik perayaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Dilangsungkan di pantai pulau Dionumo pada hari Senin, 17 Agustus 2020 panitia pelaksana mengusung tema Salam Kebangsaan, dengan harapan bisa meningkatkan jiwa nasionalisme pada generasi pemuda dan membantu promosi pariwisata yang selama 5 bulan terakhir mati suri akibat wabah COVID-19.
"Salah satu tujuan kami melaksanakan kegiatan di Pulau Dionumo ini untuk membantu mempromosikan destinasi pariwasata," tambah Putra.
Kegiatan upacara dan pembentangan kain merah putih sepanjang 500 meter ini diinisiasi oleh Korps Pencinta Alam Nusantara (Korpala Nusantara) dan diikuti puluhan komunitas pecinta alam serta komunitas lainnya yang ada di Gorontalo.
Panitia pelaksana juga melaksanakan beberapa aksi sosial seperti penanaman puluhan bibit pohon di pinggir pantai, dan pembersihan sampah.
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah