Coolturnesia - Gorontalo - Provinsi Gorontalo kembali alami deflasi. Setelah sebelumnya pada Januari 2024 alami deflasi senilai 0,91 persen (month to month/ m-to-m), Februari tahun yang sama kembali alami deflasi 1,15 persen. Deflasi terjadi karena Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2024, Lebih rendah dibandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang terjadi Januari 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, IHK Februari 2024 senilai 105,25. Sedangkan IHK Januari tahun ini senilai 106,47. Kembali turunnya IHK di bulan kedua 2024 itu menggambarkan, harga-harga komoditi kebutuhan masyarakat di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengungkapkan, kelompok makanan, minuman dan tembakau kembali menjadi penymbang terbesar deflasi di Provinsi Gorontalo.
“Pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, deflasi mencapai 3,24 persen, atau terjadi inflasi - 3,24 persen,” ungkap Hanief.
“Kelompok pengeluaran ini, memberi andil pada inflasi senilai -1,15 persen sebesar -1,19 persen,” imbuhnya.
Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau meski beberapa komoditi rata-rata harganya mengalami kenaikan/ inflasi, seperti beras (0,31%), daun bawang (0,10%) dan daging ayam ras (0,08%), namun dalamnya rata-rata penurunan harga pada tomat (0,57%), cabai rawit (0,44%) dan bawang merah (0,33%), menjadi penyebab deflasi tersebut.
Deflasi juga terjadi di kabupaten-kota IHK di Provinsi Gorontalo. Di mana tercatat, Kabupaten Gorontalo alami deflasi sebesar 1,27 persen (m-to-m), sementara Kota Gorontalo alami deflasi sebesar 0,99 persen (m-to-m).(*as)
Panen Raya Salah Satu Upaya Mencapai Ketahanan Pangan Nasional