Coolturnesia - Kabupaten Gorontalo - Warga Gorontalo melakukan tradisi Dana-dana atau tarian tradisional Gorontalo dalam perayaan pernikahan, yang diiringi beberapa alat musik dan berbalas pantun (paiya lo hungo lo poli) serta tarian di Biluhu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Minggu.
Warga Kisman H Ali tuan rumah acara di Gorontalo mengatakan, ia lebih memilih mengadakan tarian dana-dana ketimbang resepsi, karena dapat menghibur warga, lebih meriah dan mereka pun datang tanpa di undang.
"Saya memilih tarian Dana-dana karena ini adalah kesukaan masyarakat disini, dan ini juga sebagai pelestarian kembali dana-dana yang kita tahu bersama sudah jarang ada", kata dia.
Bukan hanya warga di dasa tersebut yang hadir, tetapi kata dia, mereka juga mengundang warga dari kecamatan Bongomeme dan desa yang berdekatan sebagai pemantun, penari dan pemain alat musik.
"warga disini hanya sedikit yang tau tradisi ini, baik dalam memainkan alat musik, menari dan berbalas pantun, oleh karenanya kami mengajak masyarakat dari desa lain untuk bisa meramaikan lagi tradisi tarian dana-dan ini", kata dia.
Ia menjelaskan, merujuk pada makna Dana-dana yakni kasih sayang, maka tujuan pada perayaan ini yakni untuk menjalin silaturahmi kepada masyarakat yang hadir terutama yang berasal dari daerah lain di Gorontalo.
Ia menambahkan masyarakat yang datang dapat ikut bergantian baik dalam hal berpantun, menari dan memainkan alat musik, karena ini adalah pesta yang dibuat untuk masyarakat sebagai ajang silaturahmi.
Tarian ini awalnya diciptakan untuk hiburan dan mempererat tali silaturahmi, terutama di kalangan remaja, serta menjadi media penyebaran agama Islam melalui syair yang dilantunkan.
Warga Gorontalo lakukan tradisi Dana-dana dalam perayaan pernikahan